Luhut: Pembangunan Dam di Bintan Buka Peluang Jual Air Baku ke Singapura

Minggu, 20 Januari 2019 – 23:33 WIB
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan didampingi Bupati Bintan Apri Sujadi dan sejumlah pejabat meninjau lokasi pembangunan Bandara Busung di Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam, Selasa (15/1) siang. Foto: SlametN/BP

jpnn.com, BINTAN - Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mendukung rencana pembangunan bendungan air di wilayah Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.

Dia mengatakan pembangunan yang melibatkan pihak swasta tersebut akan membuka peluang penjualan air baku ke Singapura.

BACA JUGA: KRI Silea 858 Amankan Tongkang Bermuatan 3.600 KL BBM

Dari pembangunan bendungan ini lanjut Luhut, bisa memproduksi air baku berkisar 150 juta kubik. Ada 1 lagi bendungan di kawasan Pariwisata Bintan Resorts Lagoi yang memproduksi air baku sekitar 50 juta kubik.

“Jadi 200 juta kubik, sementara penggunaan air baku di Bintan ini kira-kira 100 juta kubik. Kalau mau dibuat kontak penerimaan negara dari air ini bisa juga dibuat dengan Singapura. Kalau tak digunakan bisa hilang juga karena air laut menjadi air tawar,” jelas Luhut didampingi Bupati Bintan Apri Sujadi dan CEO Gallant Venture Frans Gunara saat melakukan kunjungan kerja di Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam, Kabupaten Bintan, Selasa (15/1) siang.

BACA JUGA: Jesica dan Young Jadi Wisman Bintan Pertama di Awal 2019

Selain soal rencana pembangunan bendungan di wilayah Kabupaten Bintan, Luhut juga menyampaikan, terkait labuh jangkar kapal di Perairan Kepulauan Riau (Kepri).

Dia menyampaikan, saat ini di wilayah Batam ada 13 titik labuh jangkar kapal yang liar atau tak jelas, namun sekarang menjadi 3 titik labuh jangkar kapal sehingga kapal-kapal tersebut tidak semata transit.

BACA JUGA: Bawaslu Periksa Luhut Panjaitan dan Sri Mulyani Hari Ini

“Kapal-kapal Singapura tersebut jangan jadi transitment tapi kita kontrol, dan kerja sama dengan Angkatan Laut sudah terintegrasi. Rencananya mereka minta 1 di sini, nanti kita lihatlah,” kata dia.

Kemudian, terkait masalah pelabuhan, dia mendukung rencana membangun pelabuhan.

“Kalau untuk kepentingan nasional, kita dukung,” katanya.

Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan, terkait pembangunan bandara di wilayah Busung, ditargetkan selesai 2020. “Tahun 2021 ditargetkan sudah bisa beroperasi,” tutupnya. (met)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Kata Ketua MPR soal Pak Luhut dan Bu Sri Mulyani


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler