Lukisan Raden Saleh Kembali ke Istana Negara

Diusulkan Untuk Jadi Pahlawan Nasional

Jumat, 27 September 2013 – 16:55 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Dua lukisan karya maestro Raden Saleh akhirnya rampung direstorasi. Hari ini, lukisan berjudul “Penangkapan Diponegoro“ dan “Harimau Minum“ itu resmi dikembalikan ke tempat asalnya, yaitu di Istana Negara.

Dalam acara serah terima itu, Ketua Yayasan Arsari Djojohadikusmo (YAD),  Hashim Djojohadikusumo berterimakasih kepada pihak Istana atas kesempatan untuk terlibat dalam proses restorasi. Pasalnya, Raden Saleh adalah salah satu seniman terbesar Indonesia dan karya-karyanya harus diselamatkan.

BACA JUGA: Mabes: Kapolri Baru Hak Prerogatif Presiden

“Yayasan Arsari Djojohadikusmo, berterima kasih diberi kesempatan ikut berperan dalam menyelamatkan dari kerusakan lebih parah, hasil karya salah satu seniman besar Indonesia, Raden Saleh,” kata Hashim di Jakarta, Jumat (27/9).

Hashim menambahkan, Raden Saleh tidak hanya berjasa terhadap perkembangan seni moderen Indonesia. Ia juga berkontribusi di bidang pelestarian lingkungan hidup dengan menjadi salah seorang perintis Kebun Binatang Cikini, yang kemudain menjadi Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta.

BACA JUGA: Pasangan Amin Klaim Menangi Pilkada Alor

Dengan berbagai kontribusi tersebut, lanjut Hashim, Raden Saleh sangat layak untuk diberi gelar pahlawan nasional.

“Sudah waktunya dipertimbangkan Raden Saleh menjadi pahlawan nasional, sebagai bentuk apresiasi dan rasa hormat,” kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.

BACA JUGA: Istana Enggan Komentari Aksi Gita Wirjawan di Acara Musik Inbox

Lebih lanjut Hashim mengatakan, pengalaman YAD terlibat dalam proses restorasi lukisan Raden Saleh dibagi dengan masyarakat. Hal ini dilakukan dengan menggelar Pameran dan Lokakarya tentang sebuah proses restorasi lukisan.

"Kami ingin mulai mendorong bangkitnya kepedulian, pemahaman masyarakat tentang pentingnya pelestarian karya seni,” pungkasnya.

Ide pameran restorasi lukisan Hashim disambut baik oleh pihak Goethe Institut Indonesia, yang juga terlibat dalam restorasi lukisan Raden Saleh. Pameran semacam itu dinilai dapat menggugah masyarakat untuk terlibat dalam pelestarian karya seni.

Direktur Goethe Institut Indonesia Franz Xaver Augustin mengatakan, pihaknya siap membantu YAD dalam menggelar pameran restorasi.

“Dengan adanya pameran, restorasi karya seni, yang memerlukan biaya tidak sedikit, akan menjadi optimum manfaatnya, karena selain menjadi koleksi istana juga dapat dinikmati masyarakat luas,“ kata Xavier.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro Pengelolaan Istana – Sekretariat Presiden, Wahyuni Saptantinah mengucapkan terimakasih atas kepedulian YAD dan Goethe Institute membantu proses restorasi. Diharapkan kedepannya semakin banyak elemen masyarakat yang mengikuti jejak keduannya.

“Merawat koleksi-koleksi bernilai seni tinggi ini, tidak hanya membutuhkan biaya besar tetapi lebih dari itu membutuhkan kecintaan yang tinggi pada seni itu sendiri,” ungkap Wahyuni

Sekedar diketahui, Sekretariat Kepresidenan mencatat ada 6 lukisan karya Raden Saleh tersebar di Istana Negara, Istana Bogor, Yogyakarta, dan Tampaksiring. Semenjak awal tahun 2013 ini, YAD bekerjasama dengan Goethe Institut Indonesia telah merencanakan untuk membantu restorasi lukisan-lukisan karya Raden Saleh. Restorasi dua lukisan ini baru terlaksana di akhir Juli 2013. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengajuan PB Corby tak Terkait Ekstradisi Terpidana BLBI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler