Lukita Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Batam Jadi 4,5 Persen

Rabu, 11 April 2018 – 23:01 WIB
Lukita Dinarsyah Tuwo. Foto: batampos/jpg

jpnn.com, BATAM - Pertumbuhan ekonomi Batam, Kepulauan Riau, tahun ini diperkirakan mencapai 4,5 persen. Ini karena kondisi perindustrian yang mulai membaik.

Pembangunan infrastruktur penunjang investasi juga sudah mulai bergerak. Demikian halnya dengan perizinan yang terus diperbaiki.

BACA JUGA: Elite Gerindra Sebut Perpres TKA Bukti Jokowi Salah Logika

"Target pertumbuhan ekonomi di Batam 2018 adalah 4,5 persen. Tahun 2019 baru akan 7 persen. Kita yakin ini karena memang kita terus memperbaiki pelayanan dalam bidang investasi. Perizinan terus kita perbaiki," kata kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo di Nagoya Hill Hotel, Selasa (10/4).

Dia mengatakan untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi ini, maka harus dilakukan pembangunan yang teritegrasi. Termasuk pengembangan Rempang-Galang yang akan jadi Kawasan Ekonomi Khusus.

BACA JUGA: BP Sebut KEK Batam Sudah Bisa Jalan Tahun Depan

Juga pembangunan Batam-Bintan dan pelabuhan kontainer Tanjungsauh. Khusus untuk kawasan Rempang Galang, ia berharap legalitas lahannya akan selesai tahun ini.

Di mana sekarang ini masih dibahas DPR RI dan kementerian kehutanan. Yang paling utama adalah menurunkan status hutannya dari hutan lindung menjadi hutan produksi konserversi.

BACA JUGA: Kawasan Ekonomi Khusus Batam Bakal Beri Banyak Kemudahan

"Kalau itu sudah selesai HPL nya keluar maka sudah bisa langsung diterapkan KEK nya di sana. Kita berharap tahun depan bisa dimulai KEK di sana," katanya.

Untuk mempercepat pelepasan hutan lindung ini, BP Batam dan dewan kawasan juga sudah mendesak. "Yang saya dengar dalam waktu dekat akan keluar Tetapi saya tidak mau bicara banyak karena dokumennya belum ada saya lihat,' katanya.

Selain itu, pembangunan Tanjungsauh juga akan berpengaruh untuk peningkatan perekonomian. Diperkirakan akan mulai beroperasi lima atau enam tahun kedepan. Tanjungsauh ini, diproyeksikan untuk mengambil pasar di selat Malaka.

"Tetapi menunggu kami juga akan mengembangkan pelabuhan Batuampar. Selain itu, bandara juga akan kita perluas," katanya.

Menurut mantan Sesmenko ini, pembangunan infrastruktur bandara juga akan memberikan kontribusi. Dalam waktu dekat terminal II akan dikembangkan.

Di mana saat ini sudah tidak memungkinkan. kapasitas penumpang di terminal yang ada sekrang hanya 3 juta orang tetapi penumpang yang datang mencapai 6 juta orang. Termasuk mendorong perkembangan industri pariwisata.

"Terminal dua ini akan lansung kita lelang di akhir tahun. Selain itu kita juga memperluas terminal kargo. Kita mau kembangkan Batam menjadi menjadi kota logistik," katanya.

Ini optimis ini semua akan terwujud karena memang perizinan lahan, dan perizinan lainnya di BP Batam sudah terus ditingkatkan.

"Kita terus memperbaiki pelayanan. Termasuk sudah banyak calon investor yang bertanya masalah investasi. Kalau izin dan pelayanan bagus barulah mereka mau investasi," tegasnya.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kepri di Batam Gusti Raizal Eka Putra juga mengatakan bahwa pelan-pelan perekonomian di Batam ini sudah mulai tumbuh. Beberapa sektor industri juga sudah mulai menggeliat.

Dia mencontohkan industri migas dan penunjang migas sudah mulai bergerak dibanding 2017 lalu.

"Kalau tahun lalu, nanya proyek saja tak ada. Kemarin teman di McDermott mengatakan bahwa perusahaan tersebut ada projek besar," katanya.

Demikian halnya di industri elektronik dan semi konduktor, terdapat beberapa perusahaan yang meningkatkan produksi. Termasuk untuk event-event pariwisata yang mulai gencar dilakukan. Menurutnya, event pariwisata akan memberikan stimulus. Lebih mudah daripada mengcreate dari pada mengundang industri baru.

"Menurut saya di kuartal satu ini pertumbuhan ekonomi bisa antara 2,5 sampai 3,1 persen. Dan di tahun ini juga saya yakin bisa sampai 4,5 persen," katanya.

Yang mengalami perlambatan saat ini adalah bidang property. Tetapi ini bisa tumbuh kalau memang industri sudah mulai membaik. Termasuk perizinan yang mudah, murah, transparan dan tepat waktu.

"Jadi dari pernyataan Pak Lukita yang akan memperbaiki perizinan maka target pertumbuhan ekonomi yang 7 persen di tahun depan dan 4,5 persen di tahun ini akan tercapai. Dengan sinergitas BP Batam dan Pemko Batam maka ini akan cepat teratasi," katanya.(ian)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SNI ISO 37001 Tingkatkan Transparansi Industri Migas


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler