jpnn.com, JAKARTA - Mantan atlet Olimpiade Indonesia Lukman Niode (56) meninggal dunia di RS Pelni, Jakarta, Jumat (17/4) siang diduga akibat sakit paru-paru.
“Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas berpulangnya salah satu atlet Olimpiade Indonesia, Lukman Naiode yang diduga karena terjangkiti Covid-19. Semoga dedikasi almarhum ke dunia olahraga menjadi inspirasi banyak anak bangsa,” ujar Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda dalam siaran persnya kepada wartawan, Jumat (17/4/2020).
BACA JUGA: Lukman Niode Meninggal Dunia, Menpora Ikut Berduka
Pada kesempatan itu, Syaiful secara khusus meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga serta KONI benar-benar menyosialisasikan bahaya wabah corona (Covid-19) di kalangan atlet dan mantan atlet Indonesia.
Dia menjelaskan Lukman Niode yang akrab disapa Lucky tersebut merupakan atlet dari cabang renang yang pernah berlaga di Olimpiade Los Angles, Amerika Serikat, 1984 silam. Selain itu, Lucky sempat menjadi pemegang rekor Asia untuk nomor renang gaya punggung 100 meter.
BACA JUGA: Profil Lukman Niode, Sang Juara Pembawa Nama Indonesia ke Dunia
Setelah pensiun, Lucky juga tetap mengabdikan diri di dunia olahraga Indonesia. Terakhir dirinya pernah menjadi salah satu panitia Asian Paragames 2018 Indonesia.
“Sudah tidak terhitung medali emas yang dia raih saat aktif menjadi atlet renang Indonesia baik di ajang nasional maupun internasional. Bahkan saat pensiun dari dunia renang, dedikasi beliau ke dunia olah raga juga tidak luntur,” katanya.
BACA JUGA: Singgung Dampak PSBB, Sri Mulyani Sampaikan Kabar Kurang Menggembirakan
Huda mengatakan dari informasi yang dia terima, Lucky meninggal karena masalah di paru-paru. Namun ada dugaan yang bersangkutan meninggal karena terjangkit Covid-19.
Menurutnya, fakta ini menjadi bukti jika ancaman bahaya Covid-19 memang nyata dan harus menjadi pengingat bagi semua kalangan utamanya para atlet dan mantan atlet untuk terus berhati-hati dalam beraktivitas hari-hari ini.
“Kami berharap atlet terus melakukan pola hidup sehat dan menjaga jarak selama masa pandemik Covid-19,” ujarnya.
Politikus PKB ini meminta kepada Kemenpora dan KONI untuk terus melindungi para atlet dan mantan atlet selama pandemic corona.
Dia meminta agar semua pengurus cabang olah raga terus memantau para atlet Pelatnas dan Puslatda yang saat ini hampir seluruhnya melakukan latihan mandiri. Mereka harus dijaga asupan nutrisi dan pola hidup selama berlatih secara mandiri.
“Jangan sampai saat mereka berlatih mandiri dimanfaatkan untuk libur dari rutinitas latihan dan tidak menjaga jarak saat harus beraktivitas di luar rumah,” pungkasnya.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich