Luwu Rusuh, Korban Tewas Bertambah

Rabu, 13 November 2013 – 18:45 WIB
Warga masih menutup jalan trans sulawesi menuntut pemekaran Luwu Tengah, Selasa (12/11). Foto: Fajar/JPNN.com

jpnn.com - WALMAS - Korban tewas aksi unjuk rasa yang menuntut pemekaran wilayah di Walenrang, Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih berlangsung Selasa, (12/11) terus bertambah. Korban yang jatuh kali ini datang dari mahasiswa yang didentifikasi bernama Iskandar (25).

"Informasi yang kami terima bahkan ada empat korban tewas. Namun yang teridentifikasi baru dua, yakni Candar dan Iskandar. Pihak keluarga korban menyembunyikan karena takut polisi," kata mahasiswa yang minta identitasnya tidak dipublikasikan kepada Harian FAJAR (JPNN Group), Rabu (13/11).

BACA JUGA: Banjir Bandang di Teluk Wondama, 2 Warga Hilang

Terungkapnya nama korban yang meninggal ini saat aliansi mahasiswa Kota Palopo menggelar aksi unjuk rasa di DPRD Kota Palopo, Rabu (13/11).

Iskandar merupakan korban kedua yang dinyatakan tewas. Sebelumnya adalah Candra (26) yang meninggal dunia terkena tembakan saat pembubaran blokade massa di Walmas.

BACA JUGA: Hari Ini, MK Putuskan Sengketa Pemilukada Gorut

Candra yang merupakan warga Dusun Patokko, Desa Harapan, Kecamatan Walenrang meregang nyawa setelah tertembak di dada kiri.

Sebelumnya, aksi meminta pemekaran itu melumpuhkan Trans Sulawesi selama 24 jam itu.  Tindakan pengunjuk rasa semakin brutal. Sekira dua kilometer jalan diblokade dengan menggunakan mobil truk, batang kayu, batu, posko, dan tenda.

BACA JUGA: Lolos Passing Grade Belum Tentu Ikut TKD

Massa juga menyerang aparat kepolisian dengan menggunakan sejumlah sejata api rakitan. Di antaranya, pistol rakitan, papporo, bom molotov, ketapel, busur, material batu dan kayu. (fajar/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 47.004 Warga Belum Rekam E-KTP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler