Maaf, Garam Lokal Belum Bisa Penuhi Kebutuhan Industri

Selasa, 01 November 2016 – 12:03 WIB
Ilustrasi tambak garam lokal. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Para pelaku bisnis tengah diminta untuk menggunakan garam produksi lokal untuk kebutuhan industrinya. Namun sayangnya, garam lokal masih belum mampu untuk memenuhi semua kebutuhan industri. 

Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Achmad Sigit Dwiwahjono, membenarkan hal tersebut. 

BACA JUGA: Menpar: Tinggal 6 Hari Lagi, Yuk Vote Indonesia!

Menurut dia, ada beberapa sektor industri yang tak bisa dipenuhi oleh garam lokal.

"Industri kan ada berbagai tingkatan. Industri kecil menengah, industri makanan dan beberapa industri aneka, bisa saja disuplai oleh garam lokal dengan kualitas yang memadai. Tapi, untuk industri CAP (Chlor Alkali Plant) yang mengolah bahan baku untuk menjadi bahan kimia lainnya butuh

BACA JUGA: Intiland Catat Pendapatan Usaha Rp 1,7 Triliun

kualitas yang tinggi dan spesifikasi, serta jumlah yang besar ," ucap Achmad saat dikonfirmasi, Selasa (1/11).

Menurut dia, keterbatasan itu, didasari oleh kualitas dari garam lokal. Serta, jumlah yang besar untuk memenuhi kebutuhan.

BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi Berpotensi 5,1 Persen

"Ini kepada jumlah dan kualitasnya. Masih sulit dipenuhi oleh garam lokal," tandas Achmad.

Karenanya, lanjut dia, pemerintah terus berupaya dan mendorong agar meningkatkan kualitas garam. Dan adanya extensifikasi lahan baru.

"Ya terus mendorong, misalnya tensifikasi peningkatan kualitas penggaraman dan extensifikasi lahan garam baru," ungkap Achmad.

Dia pun tetap menyarankan agar garam lokal diberikan tempat. Dimana saat ini sudah ada pabrik pemrosesan garam. Meski demikian, faktor mahalnya produk akhir, dirasa terbebani.

"Secara bertahap, harus didayagunakan industri lokal. Saat ini sudah ada pabrik pemprosesan garam oleh UNICHEM, yang mampu mencapai kualitas yang tinggi. Walaupun, masih mahalnya produk akhir. Sehingga hanya industri tertentu bisa menggunakan produknya. Seperti untuk keperluan farmasi dan industri makanan dan minuman tertentu, yang mempunyai spesifikasi yang sangat konsisten," pungkas Achmad. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank Dunia pun Mengakui Pariwisata Paling Menjanjikan bagi Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler