Maaf, Ini Dia Kota dengan Transportasi Paling Buruk di Indonesia

Jumat, 21 Oktober 2016 – 10:17 WIB
Dua petugas mengatur lalu lintas di sebuah jalan di Timika, Mimika, Papua. Foto: Radar Timika

jpnn.com - TIMIKA - Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Mimika, John Rettob mengakui Timika sebagai kota dengan transportasi paling buruk se-Indonesia. 

Di kota ini, nyaris tidak ditemukan angkutan perkotaan. John Rettob mengatakan, buruknya penataan transportasi perkotaan di Timika disebabkan infrastruktur jalan tidak memadai.

BACA JUGA: Barter Ganja dengan Panel Surya, WN PNG Ditangkap di Papua

Alternatif lumpuhnya angkutan kota tersebut, membuat warga beralih menggunakan jasa kendaraan roda dua (ojek). “Timika ini disadari atau tidak, adalah kota dengan transportasi perkotaan paling jelek se-Indonesia. Angkutan kota bahkan sama sekali tidak berfungsi,” kata John seperti dikutip dari Radar Timika, Jumat (21/10).

Menurut John, warga pada umumnya memilih ojek ketimbang angkutan umum, karena praktis cepat sampai tujuan. Akan tetapi, warga tidak menyadari jika ojek tidak termasuk dalam kendaraan angkutan umum, karena keselamatan penumpangnya tidak terjamin. 

BACA JUGA: Mengharukan, Ikhlas Cerai Usai Baca Surat sang Buah Hati

John mengatakan, sudah berupaya dalam mencari solusi bagaimana menata angkutan perkotaan yang nyaman, ekonomis, dan efisien dengan membuka terminal angkutan kota di Pasar Sentral. Namun, penataan transportasi kota, tidak didukung infrastruktur jalan yang memadai. 

“Kami harus koordinasi baik dulu dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU). Karena seharusnya pembangunan infrastruktur jalan dimulai dari yang paling prioritas, mana yang harus dilakukan lebih dulu,” katanya.

BACA JUGA: PNS Berpose Tanpa Busana, Beginilah Akibatnya

Jika infrastruktur jalan perkotaan telah memadai, John berencana mengadakan angkutan massal dengan pola Bus Rapid Transit (BRT). Nantinya akan dibangun halte di semua sudut kota dan sekitarnya, sebagai tempat menunggu angkutan bus. 

“Tidak lama lagi kita akan berlakukan angkutan massal dengan sistem BRT. Nanti kita akan tahu di halte itu ada bus jam sekian. Ada penumpang atau tidak, bus tetap harus jalan. Ini sistem yang kami akan lakukan, mudah-mudahan 2018 sudah jalan,” katanya. (mix/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Khawatir PHK Bakal Meluas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler