jpnn.com, JAKARTA - Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (WP KPK) tak ambil pusing soal sindiran Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Hal itu disampaikan menyusul pernyataan Fahri menyebut WP KPK adalah kendaraan politik penyidik.
"Pegawai KPK tidak akan menanggapi pernyataan Pak Fahri karena lebih baik kami fokus terhadap upaya-upaya pelemahan terhadap pemberantasan korupsi yang sedang gencar dilakukan," kata Ketua WP-KPK Yudi Purnomo Harahap dalam keterangan yang diterima, Senin (9/9).
BACA JUGA: Revisi UU KPK Cara untuk Selesaikan Permasalahan Terkait Penyadapan
Yudi melanjutkan, WP-KPK fokus terhadap dukungan penolakan adanya revisi UU KPK oleh DPR RI dan meminta Presiden Joko Widodo tidak mengeluarkan surat keputusan persetujuan membahas revisi UU KPK. Bahkan, lanjut dia, sampai kini dukungan semakin meluas dari tokoh-tokoh seluruh agama yang ada di Indonesia, negarawan, akademisi, mahasiswa, serikat buruh dan rakyat Indonesia.
"Dukungan terus datang karena sadar bahwa koruptor akan tertawa karena semakin bebas melakukan korupsi ketika KPK lemah," tegas Yudi.
BACA JUGA: KPK Diminta Periksa Nusron Wahid terkait Kasus Bowo Sidik
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengaku tak keberatan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU KPK) direvisi. Sebab, kata dia, hal itu perlu dilakukan sebagai pengawasan dalam negara demokrasi.
"Sekarang kalau ada amandemen UU KPK dan sebagian kewenangannya dirampas itu enggak ada masalah," kata Fahri pada Minggu (8/9). (tan/jpnn)
BACA JUGA: KPK Apresiasi Langkah Awal Jokowi soal Revisi UU KPK
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masinton Pasaribu: Jangan Pilih Pimpinan KPK Penentang Politik Negara
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga