jpnn.com - jpnn.com - Wisatawan yang ingin menikmati fenomena alam blue fire di kawah Gunung Ijen, Banyuwangi kini harus bersabar.
Sebab, sejak pukul 01.00 pada Minggu (5/3), pendakian ditutup sementara oleh BKSDA Jawa Timur karena intensitas gas belerang yang mengandung hidrogen sulfida di dasar kawah meningkat.
BACA JUGA: Gubernur Lampung Sambangi Istana untuk Minta Bandara
Meningkatnya gas beracun itu mengakibatkan seorang penambang pingsan.
Untung, nyawanya masih bisa diselamatkan petugas.
BACA JUGA: Ketika Cinta Bersemi di Negeri Vladimir Putin
Penambang yang terkena gas beracun tersebut langsung dibawa ke Puskesmas Licin.
Penambang bernama Madikan asal Blimbingsari itu diketahui sudah siuman setelah mendapat pertolongan cepat dari petugas BKSDA dan Polsek Licin.
BACA JUGA: Gempita NTB Ajak Pemuda Garap Lahan Tidur di Daerah Ini
Berdasar informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi, sebelum gas belerang Ijen meningkat, sempat terdengar letupan di dasar kawah.
Sesaat setelah terdengar letupan itu, intensitas gas belerang di dasar kawah langsung meningkat.
''Info ini saya dapat dari teman saya yang mau mendaki. Katanya, Ijen ditutup sementara karena ada letupan dan intensitas gas belerang meningkat,'' jelas Reza, salah seorang warga.
Kepala BBKSDA III Jatim Kantor Seksi Banyuwangi Sumpena membenarkan adanya kejadian itu.
Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tak diinginkan, pihaknya terpaksa menutup sementara jalur pendakian ke kawah Ijen terhitung sejak pukul 01.00 pada Minggu (5/3), dini hari kemarin.
Jika dalam pantauan kondisi kawah sudah berangsur normal, jalur pendakian akan kembali dibuka.
Sumpena menambahkan, karena peristiwa tersebut berlangsung saat malam, dirinya tidak bisa memastikan apakah memang benar ada peningkatan gas beracun di dalam kawah.
Biasanya, lanjut dia, jika ada peningkatan, warna kawah cenderung lebih putih.
Namun, dari pantauan anggotanya di lapangan siang kemarin, warna kawah cenderung hijau kebiruan yang berarti kondisi kawah sudah aman.
''Rencananya, kami buka lagi besok (hari ini, Red) pukul 03.00 hingga 12.00. Tapi, kami lihat dulu kondisi kawahnya. Kami terus memantau. Kalau masih belum normal, kami tutup dulu. Kalau sudah normal ya kami buka,'' ungkap Sumpena.
Menanggapi hal itu, pihaknya meminta masyarakat yang hendak melakukan pendakian bersabar. (tfs/aif/c23/diq/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumah Dilanda Banjir, Belasan Ribu Warga Diungsikan
Redaktur & Reporter : Natalia