jpnn.com, MEDAN - Protes seleksi penerimaan taruna Akademi Kepolisian di Polda Jawa Barat menjalar ke Polda Sumatera Utara.
Calon siswa tidak terima lantaran adanya dugaan campur tangan dari Mabes Polri.
BACA JUGA: Begini Bentuk Kecurangan Seleksi Penerimaan Taruna Akpol
Lihat: Calon Siswa Bongkar Kecurangan Seleksi Penerimaan Taruna Akpol
BACA JUGA: Calon Siswa Bongkar Kecurangan Seleksi Penerimaan Taruna Akpol
Intervensi itu berupa penambahan kuota dari 14 menjadi 15 orang untuk di berangkatkan ke Semarang, Jawa Tengah dalam rangka seleksi tingkat pusat.
Kasubbid Penmas Humas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan mengatakan penambahan kuota itu merupakan kebijakan langsung dari Mabes Polri. Penambahan ini, menurut Nainggolan merupakan penambahan kuota khusus.
BACA JUGA: Jenderal Tito Karnavian Tegur Kapolda Jabar
“Hanya saja memang kuotanya untuk Sumut dibatasi, sebanyak 13 laki-laki 1 perempuan. Nah, penambahan satu orang lagi itu kebijakan langsung dari Mabes Polri,” kata Nainggolan seperti yang dilansir Sumut Pos (Jawa Pos Group), Kamis (13/7) saat menangapi protes Casis.
Perwira dengan dua melati di pundaknya itu menjelaskan, kuota khusus atas kebijakan Mabes Polri ini bisa saja terjadi karena ada dari daerah lain yang kuota pengirimannya berkurang satu atau tidak jadi dikirimkan.
“Jadi diambil lah dari daerah lain, disisipkan. Kalau kriteria penunjukkannya itu Mabes Polri lah,” katanya.
Nainggolan menuturkan, sebenarnya dari seluruh Casis Akpol yang lulus seleksi di Polda Sumut sebanyak 34 orang pada dasarnya layak untuk ikut diberangkatkan dalam seleksi tingkat pusat di Semarang.
Hanya saja karena kuotanya sudah ditetapkan sehingga yang dikirim ke Semarang yang rencananya dilakukan 19 Juli 2017 sesuai dengan jumlah yang ditentukan. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri Tegaskan Tidak Ada Prioritas Putra Daerah di Jabar
Redaktur : Tim Redaksi