jpnn.com - jpnn.com - Mabes Polri menyerahkan proses penyelidikan kasus dugaan penyelundupan 90 pucuk senjata api yang dilakukan anggota polri kepada kepolisian Sudan.
Dalam kasus ini, kepolisian Sudan menyangka bahwa anggota Polri yang tergabung Formed Police Unit (FPU) VIII dalam misi perdamaian PBB di Darfur Utara sebagai penyelundupnya.
BACA JUGA: Alhamdulillah, PNS Sudah di Genggaman
"Dalam hal ini kami membantahnya. Namun kami juga masih menunggu pemeriksaan dan investigasi yang dilakukan oleh otoritas Sudan," kata Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (24/1).
Namun demikian, Martinus mengaku, akan mengirim enam perwira Polri untuk mendampingi 139 anggota yang ditahan otoritas Sudan, Rabu (25/1) besok.
BACA JUGA: Novanto Resmikan Perubahan Nama Setjen DPR RI
"Investigasi ini sudah dilakukan dan kita menunggu hasilnya. Ada beberapa perwira yang akan berangkat ke sana supaya bisa memastikan bahwa investigasi yang dilakukan sudah berjalan dengan benar dan baik," terang dia.
Selain mengirim bantuan pendampingan pemantau investigasi, Mabes Polri juga mengutus perwira yang ahli di bidang hukum ke Sudan.
BACA JUGA: Kontrol Performa Pegawai Dengan E-Kinerja
Ini juga untuk memastikan anggota FPU VIII diberikan haknya dan berupaya untuk memulangkan mereka ke Tanah Air.
"Tapi, sejauh ini investigasi bukan gabungan, tidak melibatkan Polri. Hanya mereka saja sehingga kami menunggu investigasi mereka," beber Martinus.
Mabes Polri Desak PBB Terlibat dalam Investigasi
Mabes Polri juga menggandeng Kementerian Luar Negeri untuk mendesak PBB, khususnya UNIMAID untuk terlibat dalam investigasi oleh kepolisian Sudan.
"Meminta UNIMAID untuk melakukan investigasi secara fakta. Sampai saat ini dari kedubes sudah ada. Dari UNIMAID juga sudah ada, dan organisasi yang membawahi FPU VIII," terangnya.
Di samping itu, Mabes Polri menyesali bahwa tidak adanya CCTV di Bandara Al-fasher, Darfur Utara, Sudan.
Hal ini membuat Mabes Polri tidak bisa melihat secara utuh penemuan senjata api di dalam paket kontingen FPU.
"Memang disayangkan bandara itu tidak ada CCTV. Memang bukan seperti bandara yang kmi bayangkan, yang kita asumsikan seperti Bandara Soekarno-Hatta," tandas dia.(Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pegawai PT Billy Indonesia Diperiksa Terkait Nur Alam
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga