jpnn.com, SURABAYA - Ulah dua remaja MAN, 17, dan FEN, 17 yang menghindari razia polisi mencelakai pengendara lain di jalan.
Wildan Ramadhan, korban gagal menghindari motor yang dinaiki dua bocah ingusan yang mabuk tersebut.
BACA JUGA: Lagi Mesra-Mesraan Bareng Pacar Malah Dipalak
Dia terpental dan terluka serius di bagian dagu dan bibirnya saat menghantam aspal di Jalan Kedung Cowek Minggu dini hari (19/8).
Braaak! Kejadian itu begitu cepat. MAN dan FEN melaju kencang dari utara. Mereka baru saja berpesta miras bersama sejumlah rekannya di kawasan Bangkalan, Madura, sejak sore.
BACA JUGA: Mabuk dan Tercebur ke Selokan, Untung Tewas
Keduanya menaiki motor Yamaha Vixion warna merah nopol L 6740 PI.
Di dekat traffic light perempatan Kenjeran-Tuwowo, FEN yang sedang menyetir tiba-tiba menginjak pedal rem. Dia ketakutan setelah melihat ada banyak polisi dan lampu strobo warna biru di dekat traffic light.
BACA JUGA: Polres TTU Cetak Rekor Tahanan Tewas dalam Sel
FEN memutuskan untuk membanting setir ke kanan. Dia hendak putar balik, tetapi melawan arus. ''Hoi, berhenti kamu le,'' teriak seorang polisi.
Beberapa petugas berlari mengejarnya. MAN beberapa kali menoleh ke belakang sambil menepuk pundak FEN sebagai tanda untuk mempercepat laju motor.
Setang ditekuk beberapa kali untuk menghindari tangan polisi yang berusaha meraih kunci motor mereka.
Sementara itu, dari sisi berlawanan, muncul Honda Revo yang dikendarai Wildan Ramadhan. Wildan tak bisa menghindar dari sepeda motor dua bocah mabuk tersebut yang jalannya sliyat-sliyut.
Brakk...Wildan terjatuh dan kepalanya menghantam aspal lebih dulu. Pemuda asal Wonosari Wetan itu tak bergerak. Petugas berusaha membuka helmnya sambil menepuk pelan lengan korban. Diharapkan, Wildan segera membuka mata.
Setelah mereka sama-sama terjatuh ke aspal, FEN bertindak gila. Dengan kepala terluka, dia berusaha melarikan diri.
Padahal, rekannya, MAN, sudah tergeletak. FEN langsung dicekal anggota. Dia memberontak beberapa kali. Alhasil, petugas memegangi lengannya di bagian belakang seperti penjahat yang dikeler.
FEN dan MAN diminta duduk di trotoar di sisi kanan jalan. Sebelum menginterogasi, petugas mengidentifikasi luka mereka.
Saat itu pula, penyebab kecelakaan ditemukan. Ada bau miras di mulutnya. Mereka mabuk. ''Iki jelas ambune miras. Ngombe nandi awakmu (Ini bau miras. Minum di mana?'' tegas salah seorang petugas.
Keduanya diam tak menjawab. FEN dan MAN sejatinya takut melihat darah. Karena itu, beberapa kali mereka memalingkan muka dari Wildan yang masih tersungkur.
Anggota mulai pelan-pelan membalikkan badan Wildan yang tengkurap tersebut. Tali helmnya diputus dengan pisau.
Darah tampak di bagian dalam mulut dan dagunya. Wildan tak bisa berbicara lancar saat itu.
Tampaknya, insiden itu juga membuat rahangnya cedera. ''Lihat, ini gara-gara kalian,'' kata Kabagops Polrestabes Surabaya AKBP Bambang Sukmo Wibowo.(mir/c14/ano/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ivan Mabuk Saat Setir, Dihukum Mandi di Kolam
Redaktur & Reporter : Natalia