JAKARTA-Gerakan anti mafia hukum tidak boleh berhenti di tanah airPenegasan tersebut disampaikan Teten Masduki, aktivis anti korupsi, dalam deklarasi anti mafia hukum yang digelar di salah satu cafe di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (27/1) siang
BACA JUGA: BPOM Keluhkan Rendahnya Hukuman Pengedar Obat Palsu
"Harus jalan terus," ujar Teten, selaku salah seorang deklarator
BACA JUGA: Pemerintah Dinilai Tak Serius Kelola Perbatasan
Sebagaimana yang terjadi sekarang, ungkapnya, betapa permasalahan tersebut menjadi penghalang dalam gerakan pemberantasan korupsi di Indonesia.Menyikapi hal tersebut, ungkapnya, semua elemen yang konsen terhadap penegakan hukum khususnya pemberantasan korupsi di tanah air, harus bersatu padu dan bersama melawan mafia hukum
Salah seorang deklarator yang lain, Todung Mulya Lubis tegas menyatakan, masyarakat masih sulit mempercayai Polisi maupun Kejaksaan untuk serius memberantas korupsi di tanah air
BACA JUGA: Ahmadiyah Minta Perlakuan Hukum yang Sama
"Karena itu perlu ada gerakan diluar lingkaran diluar institusi formal negara untuk melakukan peran tersebut," ujarnya.Menurut todung komitmen mewujudkan nol pelanggaran hukum harus terus digulirkanSiapapun juga, tegasnya, tidak boleh menoleransi setiap pelanggaran hukum yang terjadi di negeri ini"Yang sudah dilakukan KPK selama ini patut untuk diapresiasiTapi hendaknya lebih gencar lagi," tukasnya.
Perkembangan sejumlah kasus hukum, khususnya korupsi, imbuh Todung, ada beberapa yang sudah cukup menggembirakan, meskipum masih banyak kekurangan disana sini"Dibatalkannya pembebasan Ayin (kasus suap jaksa), merupakan salah satu yang menggembirakan juga bagi kita semua," tukasnya.
Sejumlah tokoh yang hadir dalam gerakan bersama rakyat anti mafia hukum, diantaranya Eef Syaifullah, Gunawan Muhammad, Anies Baswedan, Teten Masduki, Wimar Witoelar, dan beberapa figur lainnya yang konsen terhadap pembangunan demokrasi dan penegakan hukum.(mur/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diperiksa Lagi, Mochtar Hanya Angkat Tangan
Redaktur : Tim Redaksi