Sekelompok pelajar asal Amerika berkesempatan mempelajari kebudayaan warga pribumi Australia dan cara hidup mereka di Utara Queensland.
Dua puluh orang mahasiswa dari Universitas Florida di Gainesville, Orlando, berkeliling ke kawasan Utara Queensland selama satu bulan sebagai bagian dari proyek berkelanjutan.
BACA JUGA: Jadikan Pornografi di Internet sebagai Guru, Anak Muda Keliru Pahami Seks
Dalam kunjungan ini para mahasiswa Amerika ini berkesempatan mengunjungi Mungalla Station, peternakan sapi yang dikelola oleh warga Aborijin seluas 2.500 are dan industri wisata di Forrest Beach, dekat Ingham.Mahasiswa dari Universitas Florida di Mungalla Station: Emele Bihorac, Raven Ferulo, Carly Cobbol, Kendall Robertson, Lauren Calhoun dan Jenna Stanley. (ABC Local: Kathleen Calderwood)
Jacob Cassady merupakan Direktur Perusahaan Aborijin Mungalla dan dia mengajak mahasiswa dari Universitas Florida berkeliling peternakan sapi yang dikelolanya tersebut.
BACA JUGA: Tes DNA Selamatkan Anjing Ini dari Eksekusi Mati
"Mereka anak muda yang senang bekerja di desa, sangat menyenangkan bisa bekerja dengan anak-anak muda ini," tutur Cassady.
"Mereka juga sangat menghormati dan berusaha keras untuk belajar, tidak hanya mengenai masalah lingkungan tapi juga tentang kebudayaan orang Aborijin dan cerita mengenai peternakan Mungalla."
BACA JUGA: Australia Mulai Pindahkan Pencari Suaka dari Nauru ke Kamboja
Cassady mengatakan penting kegiatan mengunjungi peternakan Mungalla ini yang telah menjadi acara yang secara rutin dia laksanakan bagi mahasiswa, pelajar dan kelompok lainnya dibuat interaktif dan semenarik mungkin.
"Orang-orang mendengarkan, mereka melihat dan merasakan, menggunakan semua indera mereka ketika orang menggunakan seluruh inderanya maka ini bisa dikatakan sebagai kunjungan yang baik dan menyenangkan," katanya.Selama masa kunjungan mereka para mahasiswa Amerika ini belajar dan diajarkan gerakan tarian Aborijin oleh staf di Mungalla Station (ABC Local: Kathleen Calderwood)
Progam kunjungan dari mahasiswa Univeritas Florida ini telah berjalan selama beberapa tahun, dengan tujuan memberikan kesadaran global bagi peserta program dan memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai semua aspek dari keberlanjutan.
Guru pengawas dalam kegiatan ini, professor Heather Gibson mengatakan ada lebih banyak keberlanjutan dibandingkan lingkungan, ada juga faktor sosial dan ekonomi yang berperan.
Dia menambahkan ada banyak masalah lingkungan di Queensland Utara yang serupa dengan di Florida.
Para mahasiswa yang mengikuti program ini sangat terbantu dengan program lingkungan yang dimiliki peternakan Mungalla, dengan menanam pohonan sebagai upaya mencegah penyebaran bibit rumput gulma yang menyebar di kawasan peternakan tersebut.
"Kami menanam sejumlah pohon hari ini dan kami juga mengunjungi beberapa pohon yang kami tanan 12 bulan lalu," kata Prof Gibson.
"Saya sangat bahagia mengetahui pohon-pohon itu tumbuh dengan baik, sehigga kita bisa menceritakan kondisinya pada mahasiswa yang menanam phon-pohon itu tahun lalu,"
"Mereka benar-benar melihat kalau tanaman yang mereka tanam dari bibit hingga menjadi pohon kecil yang bagus," tambah Cassady.
"Hal semacam ini memberikan mereka sedikit rasa kalau mereka telah meninggalkan warisan di peternakan Mungalla. orang mereasa sangat senang mengenai hal ini.Sebagai bagian dari program kunjungan mereka di Mungalla Station adalah para peserta diminta menanam pohon di sisi kawasan lahan basah di peternakan tersebut.(ABC Local: Kathleen Calderwood)
Para mahasiswa yang mengikuti program ini berasal dari jurusan dan fakultas yang berbeda mulai dari Fakultas ilmu zoologi dan biologi hingga bisnis dan antropologi.
Bagi Raven Ferulo (20), yang mengambil jurusan Ilmu Hewan, satwa di Australia dan situs Great Barrier Reef merupakan hal yang paling menarik perhatian dia selama menjalani program ini dipedesaan.
"Australia memiliki spesis satwa liar yang paling unik dimana saya menjadi sangat bersemangat untuk mengalaminya sendiri," katanya.
"Ini seperti sekerangkan daftar hal yang bisa di lihat dari kawasan Great Barrier Reef] ...meski kita juga punya terumbu karang di Florida, tapi tidak ada tandingannya jika disandingkan dengan Great Barrier reef.
"Saya berkesempatan juga menggendong bayi koala dan melihat mereka memanjat pohon dan salah satunya bahkan tengah menggendong anaknya, saya sungguh bahagia sekali hari itu,'
Para mahasiswa ini menghabiskan 5 hari pertama mereka di Australia untuk mengunjungi sejumlah kawasan di Queensland Australia, seperti Magnetic Island, pesisir pantai Townsville, setelah mereka berhasil mengatasi jetlag mereka tentunya..
Mereka juga mengunjungi kawasan wisata Aborijin lainnya di Tully dan melakukan pekerjaan kebudayaan serta pergi mendayung kayak di perairan sekitar. Mereka juga akan singgah ke Cape Tribulation, peternakan di Atherton Tablelands dan situs hamparan terumbu karang great Barrier Reef (GBR).Jacob Cassady (kanan ) berbicara dengan mahasiswa Universitas Florida, mulai dari sejarah Mungalla Station di kawasan. (ABC Local: Kathleen Calderwood)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menghangatnya Suhu Laut Bisa Sebabkan Tiram Berbahaya untuk Dikonsumsi