jpnn.com, SEMARANG - Alumni muda dan akademisi UNDIP, UNNES, dan UNS yang berjejaring dalam Pena Mas Ganjar mengadakan bedah buku "Hitam Putih Ganjar".
Puluhan mahasiswa dari berbagai instansi pendidikan di Kota Semarang tampak antusias mengikuti bedah buku ini.
BACA JUGA: Psikolog Mengulas Kepemimpinan Ganjar Pranowo Lewat Bedah Buku Hitam Putih Ganjar
Acara ini diselenggarakan di Cafe Babe, Kelurahan Patemon, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu malam (15/10).
Tataq Towaful Amin (21), selaku perwakilan Mahasiswa menilai pemimpin Indonesia di masa mendatang mempunyai tantangan besar di tengah era digitalisasi.
BACA JUGA: Hitam Putih Ganjar, Bukti Kombinasi Integritas dan Autentisitas
Menurut dia, presiden Indonesia ke depan perlu bersikap adaptif dalam menyikapi perkembangan teknologi informasi yang makin pesat seperti Artificial Intelijen (AI) atau kecerdasan buatan.
Pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) baik hardskill maupun softskill penting untuk dilakukan sehingga mampu bersaing dan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi secara optimal.
BACA JUGA: Tanggapi Putusan MK soal Potensi Gibran Maju jadi Cawapres, Kaesang: Ya Sudah
Kemudian, lanjut dia, upaya hilirisasi industri untuk mendorong Indonesia menjadi negara mandiri di bidang ekonomi.
"Pemimpin yang ini, sih, khususnya digital tadi, paham tentang bagaimana alurnya dunia digital karena kita sudah memasuki zaman serba digital ya seperti AI dan semuanya serbaonline, itu yang pertama," ujar dia.
"Terus pemimpin yang paham tentang ekonomi, ekonomi industri bagaimana naik turunnya industri kan sekarang banyak pembangunan khususnya yang kemarin Pak Jokowi kan banyak menghadirkan duni industri-industri yang baru gitu bagi Indonesia sendiri, jadi itu yang harusnya kita butuhkan, pemimpin yang bisa menganalisis digital dan ekonomi tadi," katanya.
Melihat rekam jejak Ganjar bagaimana cara memanfaatkan teknologi informasi menjadi sebuah ruang-ruang aduan, memudahkan birokrasi, serta mendukung upaya percepatan hilirisasi industri, Tataq optimistis bahwa Indonesia akan lebih maju dan mandiri bila dinahkodai oleh 'si rambut putih'.
"Kalau yakin, sih, pasti, kan, Pak Ganjar sendiri tahu orangnya sudah ada trackrecordnya kalau yakin untuk jadi presiden bagaimana track recordnya ke depan nanti yakin," tukas dia.
Dia pun meminta agar Ganjar juga membuka ruang diskusi untuk mahasiswa menyampaikan aspirasi dan keluh kesahnya sebagai agent of change atau agen perubahan.
Senada, Koordinator Pusat Pena Mas Ganjar Reza Abdurrakhman menjelaskan mahasiswa, generasi milenial, dan gen Z sebagai pemilih mendominasi pemilu 2024, perlu mengenal jauh rekam jejak dari calon pemimpin yang akan dipilih pada pesta demokrasi serentak mendatang.
Oleh karena itu, aktivitas bedah buku ini menjadi penting untuk mengetahui riwayat hidup, hasil kinerja, dan prestasi dari tokoh Ganjar Pranowo sebagai salah satu calon presiden.
"Kita perlu memastikan bahwa mahasiswa itu agent of change atau ranah anak muda yang berpendidikan tinggi itu tidak serta merta memilih tapi mengetahui terlebih dahulu rekam jejaknya para calon presiden itu seperti apa," kata dia.
Bedah buku "Hitam Putih Ganjar" yang diinisiasi Pena Mas Ganjar ini menghadirkan Dosen Fakultas Hukum dan Ilmu Komunikasi Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang, Benediktus Danang Setianto sebagai pemateri. (rhs/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fakta Baru Janda Muda yang Dibunuh Anak Anggota DPR, Ternyata....
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti