Sejumlah mahasiswa asal China di Universitas Queensland, Brisbane terlibat bentrok pada Rabu (24/7/2019) karena berbeda pandangan tentang China dan aksi unjuk rasa pro-demokrasi di Hong Kong. Bentrok mahasiswa pro-China dan pro-Hong Kong di kampus UQ:Mahasiswa pro-demokrasi bentrok dengan mahasiswa pro-Cina di Universitas QueenslandBentrokan itu berubah menjadi kekerasan tetapi polisi tidak melakukan penangkapanPresiden Serikat Mahasiswa Georgia Milroy menggambarkan bentrokan itu sebagai kondisi yang "menakutkan"
BACA JUGA: Pembakar Masjid Syiah di Melbourne Dipenjarakan Lebih dari 16 Tahun
Informasi yang diperoleh ABC mengungkapkan bentrokan ini terjadi ketika sejumlah aktivis pro-China mendatangi aksi unjuk rasa yang digelar oleh rekan-rekan mereka sesama mahasiswa asal China yang sedang menunjukkan solidaritas mereka terhadap kaum minoritas yang teraniaya di tanah air mereka.
Ratusan mahasiswa dari kedua kelompok itu berkumpul di luar Gedung Pengadilan Agung Universitas Queensland (UQ) di Brisbane, Queensland untuk mengekspresikan pandangan mereka.
BACA JUGA: Bukan Sekedar Dapat Kerja di Australia, Perhatikan Juga Keselamatan Diri
Bentrokan antara kedua kubu mahasiswa ini tidak terhindarkan ketika kelompok mahasiswa pro-China memainkan lagu-lagu nasionalis dan meneriakkan yel-yel "China itu hebat".
Sejumlah Video yang diunggah di media sosial menunjukkan teriakan dan pelecehan yang dilontarkan mahasiswa di kedua kubu itu kemudian memuncak dan berubah menjadi kekerasan.
BACA JUGA: 139 Pengungsi Dilaporkan Meninggal, Indonesia Diminta Tarik Pasukan dari Nduga
Kedua kelompok mahasiswa asal China itu bersitegang di posisi saling berhadapan selama empat jam di lokasi bentrok dan baru berakhir ketika polisi berhasil meyakinkan kedua kelompok untuk pulang.
Tidak ada penangkapan yang dilakukan.
Tetapi untuk beberapa waktu, aktivis pro-China terus bertahan di pengadilan UQ bahkan ketika rekan mahasiswa yang lain meninggalkan area itu. Photo: Mahasiswa pro-China berkumpul di Universitas Queensland (UQ) setelah terlibat adu fisik dengan pendukung Hong Kong. (ABC News: Lexy Hamilton-Smith)
Presiden Serikat Mahasiswa UQ, Georgia Milroy mengatakan bentrok yang terjadi cukup menakutkan.
"Saya pikir ada banyak mahasiswa yang bersikeras di kedua kelompok ... jujur saja situasinya saat itu cukup menakutkan," katanya.
"Ada beberapa kekerasan yang terjadi.
"Saya pikir mahasiswa yang memulainya adalah mahasiswa Hong Kong - mereka tidak melakukan kekerasan ... mahasiswa Hong Kong itu mulai melakukan aksi unjuk rasa damai yang dalam waktu singkat memicu eskalasi.
"Dan kemudian situasinya menjadi semakin sengit dan terjadi garis pemisah yang kuat ketika mahasiswa pro-China mulai menyanyikan lagu kebangsaan dan saat itulah bentrok kemudian tidak terhindarkan.
"Ini sesuatu yang belum pernah kita lihat sebelumnya di UQ, tingkat nasionalisme semacam ini, dan saya pikir ada sedikit kekhawatiran dari para mahasiswa asal China dan mengapa mereka diizinkan melakukan aksi unjuk rasa.
"Saya pikir kita berada di masa yang belum pernah terjadi sebelumnya, jujur saja."
Dalam sebuah pernyataan, UQ mengatakan mereka mengharapkan staf dan mahasiswa untuk "mengekspresikan pandangan mereka dengan cara yang sah dan penuh hormat, dan sesuai dengan kebijakan dan nilai-nilai universitas".
"Sebelumnya hari ini, menanggapi kekhawatiran soal keselamatan dan keamanan yang diakibatkan oleh sebuah aksi unjuk rasa yang diprakarsai mahasiswa di kampus, pihak Universitas Queensland meminta dukungan polisi," demikian bunyi pernyataan pihak UQ.
"Atas saran polisi, mahasiswa yang terlibat aksi unjuk rasa diminta untuk membubarkan diri. Keselamatan semua mahasiswa adalah yang terpenting bagi universitas." Photo: Unjuk rasa pendukung pro demokrasi di Hong Kong. (ABC News)
Pengunjuk rasa Hong Kong terluka
Aksi unjuk rasa mahasiswa China di Brisbane ini terjadi merupakan respon atas aksi unjuk rasa yang telah berlangsung selama berminggu-minggu di Hong Kong, yang bermula dari aksi penentangan terhadap RUU ekstradisi China dan meluas ke isu keprihatinan tentang masa depan kebebasan demokrasi di Hong Kong.
Para pengunjuk rasa pro-demokrasi di Hong Kong telah diserang oleh kelompok-kelompok bersenjata pada akhir pekan lalu, situasi ini mendorong beberapa orang mengecam kepolisian Hong Kong yang dinilai telah gagal melindungi mereka.
Kepolisian Hong Kong mengatakan mereka telah menangkap sejumlah orang, beberapa di antaranya memiliki kaitan dengan geng mafia.
Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Juri MasterChef Australia Diganti, Akankah Acara Televisi Ini Tetap Populer?