Aksi yang digelar puluhan massa FAMPIAK itu semata-mata untuk mendesak pihak KPK untuk segera mengusut tuntas keterlibatan Jhonni Allen dalam dugaan gratifikasi pembangunan dermaga Indonesia di wilayah timur.
Koordinator lapangan (Korlap) aksi, Urai Zulhendri saat orasi di depan gedung KPK mengaku salut kepada KPK yang telah berhasil menangkap Abdul Hadi bersama barang bukti (BB) uang sekitar US$ 90 ribu (sekitar Rp 1 M) dan Rp 54 juta.
"Kami memang salut kepada KPK, karena selain menangkap Abdul Hadi, juga berhasil menangkap pejabat Departemen Perhubungan, Darmawati Dareho dan Komisaris PTKurnia Jaya Wira," kata Zulhendri saat orasi.
Meski begitu, pihaknya masih merasa kecewa
BACA JUGA: Lagi, Jhonny Allen Mangkir dari Panggilan KPK
Pasalnya, KPK terkesan melakukan proses tebang pilih dalam kasus iniMestinya, kata Zulhendri, KPK harus berani membongkar konspirasi elit dalam dugaan kasus ini
BACA JUGA: KPK Dinilai Tak Konsisten
Lebih-lebih Abdul Hadi telah mengakui kalau Jhonni Allen (Kroni Partai Demokrat, Red) telah menerima duit sebesar Rp 1 M.Zulhendri merasa miris, karena program penuntasan kasus korupsi yang digaungkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi kontraproduktif ketika saat ini sejumlah anggota parlemen yang terlibat dalam kasus-kasus korupsi, belum juga dituntaskan, termasuk terhadap Jhonni Allen.
"Pak SBY tampaknya menutup mata dengan persoalan ini, terlebih lagi Jhonni Allen saat ini mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPR," ungkapnya.
Untuk itu, tegas Zulhendri, KPK harus berani menunjukkan keprofesionalannya sebagai lembaga penegak hukum dan lembaga independen
"Kami minta KPK jangan sampai takut dengan SBY dan Partai Demokrat dalam menegakkan supremasi hukum di negeri ini," pungkasnya.(sid/JPNN)
BACA JUGA: Korban Hilang Sulit Selamat
BACA ARTIKEL LAINNYA... Relawan Pun Ikut Menjerit
Redaktur : Tim Redaksi