Mahasiswa Disiksa Senior saat Diksar UKMK, Ditelanjangi

Senin, 03 Oktober 2022 – 23:10 WIB
Ilustrasi penganiayaan mahasiswa disiksa senior saat mengikuti diksar salah satu UMKM UIN Raden Fatah Palembang. Ilustrator: Ardissa Barack/JPNN.com

jpnn.com, PALEMBANG - Seorang mahasiswa berinisial A, 19, disiksa seniornya saat mengikuti diksar salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa Khusus (UKMK) UIN Raden Fatah Palembang.

Informasinya, tindak kekerasan dialami korban saat berlangsungnya kegiatan diksar tersebut di Bumi Perkemahan Pramuka Gandus, Sabtu (1/10/2022) malam.

BACA JUGA: Wanita Korban Penganiayaan Oknum Polwan Brigadir IR Mengaku Diancam

Korban diduga dianiaya beberapa seniornya hingga mengalami luka pada beberapa bagian tubuhnya hingga harus dirawat intensif di UGD RS Hermina Jakabaring.

Penganiayaan yang dialami korban diungkap Rusli, sang ayah. Menurut dua, putranya ditelanjangi di dalam musala lalu dipukuli secara membabi buta oleh para seniornya yang berjumlah belasan orang.

BACA JUGA: Cemburu, Oknum Jaksa Aniaya Seorang Guru di Karawang, Begini Akhirnya

Mata anaknya ditusuk menggunakan bambu dan rokok. Akibatnya, saat ini A menjadi trauma.

“Dia sampai berucap tidak mau lagi melanjutkan perkuliahannya di kampus tersebut. Kami ini hanya orang kecil. Kalau kami bertindak takutnya terjadi apa-apa dengan anak kami. Tapi, jujur saya sakit hati mendapati anak saya diperlakukan seperti ini,” cerita Rusli.

BACA JUGA: Ruswanto Tewas Ditembak di Kepala saat Tidur dalam Truk, Parah

Dari cerita yang dia dapat, awalnya sang anak mengikuti diksar selama beberapa hari itu. Namun, diduga ada tindak kecurangan dan ketidakberesan dari kegiatan itu yang tersebar di medsos.

“Setelah ditelusuri ternyata yang pertama kali memposting anak saya,” urainya. Karena itu, anaknya dipanggil para seniornya untuk dimintai penjelasan terkait postingan tersebut.

“Kalau dari cerita anak saya, selepas salat Jumat hingga subuh besoknya dia terus diinterogasi dan disiksa oleh para seniornya,” tutur Rusli.

Kejadian itu sempat didamaikan oleh petugas Polsek Gandus. Bahkan ada surat perjanjian dimana seluruh biaya pengobatan korban akan ditanggung.

“Tapi saya masih tidak bisa terima mereka telah memperlakukan anak kami seperti itu. Mohon keadilan Pak. Siapa lagi yang bisa menolong kami orang kecil ini,” tukasnya.

Terpisah, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Dr Hj Hamidah MAg membenarkan adanya informasi mengenai mahasiswa yang menjadi korban kekerasan saat mengikuti diksar UKMK.

“Namun, saya belum mendapat informasi jelas mengenai siapa nama mahasiswanya, tempat lokasi diksarnya,” ujar dia, Sabtu malam.

Hamidah menegaskan, saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi sebatas WhatsApp (WA) grup.

“Jadi belum jelas. Saya juga sudah minta pembinanya. Sebab ada 21 UKMK di UIN ini,” jelasnya.

Rencananya, hari ini panitia diksar akan dipanggil dan juga meminta ke- terangan dari ketua UKMK.

Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi mengungkapkan, pihaknya belum menerima laporan terkait kasus itu.

“Kami minta korban atau orang tua maupun kerabatnya bisa membuat laporannya. Itu menjadi dasar bagi kami untuk lakukan penyelidikan lebih lanjut dan sekaligus menangkap pelakunya,” tegas Tri.

Sementara, Kapolsek Gandus AKP Wanda Dhira Bernard SIK menyebut, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan cara damai.

“Kami diminta untuk datang ke TKP oleh orang tua korban, mereka meminta bantuan ke Polsek. Setiba di TKP, kami bicarakan baik dengan orang tua maupun panitia kegiatan tersebut dan mereka telah bersepakat damai. Dengan perjanjian seluruh biaya perobatan ditanggung panitia,” tukasnya. (*/nni/afi/dho)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler