Mahasiswa FTUI Raih Penghargaan Ini Berkat Analisis Risiko Kuantitatif Pipeline

Kamis, 14 September 2023 – 08:50 WIB
Mahasiswa Program Doktor Departemen Teknik Kimia (DTK) Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI) Darmawan Ahmad Mukharror saat memaparkan analisisnya dalam ajang Konferensi Internasional Loss Prevention Asia 2023 (LPA 2023) di Malaysia. Foto: dokumentasi FTUI

jpnn.com, JAKARTA - Mahasiswa Program Doktor Departemen Teknik Kimia (DTK) Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI) Darmawan Ahmad Mukharror meraih penghargaan Best Presenter, di ajang Konferensi Internasional Loss Prevention Asia 2023 (LPA 2023) di Malaysia.

Konferensi itu digelar oleh Center for Advanced Process Safety (CAPS) Universiti Teknologi Petronas (UTP) Malaysia bersama Petronas Technical Delivery Excellence.

BACA JUGA: Ikhtiar Dubes Zuhairi agar Mahasiswa Indonesia Pahami Geopolitik Secara Langsung

Pada konferensi tersebut, Darmawan mempresentasikan makalah berjudul "Analysis of Hydrocarbon Gas Buried Onshore Pipeline Accidents in Indonesia as the Databases for Failure Frequency Evaluation in a Quantitative Risk Assessment."

Dia memperesentasikan hasil riset yang telah dilakukan bersama guru besar Departemen Teknik Kimia yang saat ini menjabat sebagai Dekan FTUI Heri Hermansyah.

BACA JUGA: RUU Masyarakat Hukum Adat Lama Mandek di DPR, Wiranto Heran: Apa Masalahnya?

"Meraih gelar best presenter adalah suatu kebanggaan, bukan hanya karena saya mewakili UI, tetapi juga karena mewakili Indonesia secara keseluruhan,” ucap Darmawan, Rabu (13/9).

Dari 35 presenter dalam kategori Process Safety, hanya 7-8 orang yang berasal dari Indonesia, sedangkan sisanya berasal dari negara lainnya.

BACA JUGA: Heboh Konflik Pulau Rempang, Presiden Jokowi Sampai Menelepon Kapolri Tengah Malam

Makalah yang disampaikan oleh Darmawan merupakan sebagian kecil dari disertasinya pada program doktor FTUI.

Meski demikian, makalah itu adalah salah satu upaya ilmiah pertama yang mencakup pengumpulan data dan analisis data terkait kecelakaan pipeline di Indonesia.

Risetnya memiliki analisis risiko kuantitatif untuk pipa minyak dan gas. Data-data yang digunakan selama ini berasal dari luar negeri yang menghasilkan tingkat ketidakpastian dalam hasil analisis risiko bila digunakan di Indonesia.

“Makalah ini menjadi jembatan yang mengurangi ketidakpastian dalam analisis risiko kuantitatif untuk pipeline,” kata dia.

Pembimbing riset Darmawan, Prof Heri Hermansyah menuturkan bahwa riset analisis risiko kuantitatif untuk pipeline yang dihasilkan oleh mahasiswa ini mencerminkan kualitas akademik yang tinggi dan dedikasi dalam menjalani proses penelitian yang serius serta komprehensif.

"Paparan hasil riset para mahasiswa FTUI adalah kontribusi berharga bagi disiplin ilmu yang relevan,” tutur Heri.

LPA 2023 adalah forum yang mengumpulkan para ahli, akademisi, dan praktisi industri untuk berbagi pengalaman dan metode terkini dalam mengelola faktor manusia dan kinerja manusia dalam rangka meningkatkan keselamatan dan manajemen risiko.

Dengan tema "Meningkatkan Kinerja Manusia Menuju Pencegahan Kerugian," LPA 2023 membahas beberapa tema khusus seperti Faktor Manusia dan Budaya Keselamatan, Manajemen Risiko dan Tanggap Darurat, Digitalisasi dan Analisis Data, Keselamatan dalam Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (ESG), Keandalan Integritas, Keamanan Proses, Keselamatan dan Kesehatan Kerja. (mcr4/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler