Mahasiswa Indonesia-Korea Atasi Permasalahan Turis di Batam

Rabu, 25 Juli 2018 – 09:33 WIB
Acara ni diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari 10 orang mahasiswa Indonesia dan 20 orang mahasiswa Korea Selatan.

jpnn.com, JAKARTA - Program studi Technopreneurship Surya University berkolaborasi dengan Catholic University of Daegu (DCU) Korea Selatan, Universitas Internasional Batam, SociopreneurID dan Ruang Kreasi Batam, mengadakan rangkaian acara pembekalan.

Acara ini digelar untuk mendorong lahirnya inovasi yang mampu memecahkan persoalan real di lapangan yang diberi nama UIB International Start Up Camp.

BACA JUGA: Jangan Sampai Mahasiswa Terpapar Radikalisme

Adapun acara ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari 10 orang mahasiswa Indonesia dan 20 orang mahasiswa Korea Selatan.

"Tujuan dari acara ini adalah untuk melahirkan ide-ide yang dapat diaplikasikan dalam menyelesaikan permasalahan turisme di Kota Batam," ujar Founder SociopreneurID Dessy Aliandrina.

BACA JUGA: 6 Bulan Tak Gajian, Guru Honorer Jepara Datangi Kemendikbud

Untuk itu, kata Dessy, acara ini dibuat seperti sebuah camp dengan model experiential learning yang mengasyikkan dan kreatif. Rangkaian acara terdiri dari Empathy Week yaitu peserta diajak untuk melakukan observasi ke tempat-tempat wisata yang ada di Batam seperti mall, tourist spot dan rumah ibadah.

Sebelumnya peserta juga diajak untuk mengikuti industrial visit di Malaysia dan Singapura untuk mengunjungi beberapa perusahaan dan pariwisata yang ada di kedua negara tersebut.

BACA JUGA: Gaji Guru Honorer Naik, Lumayan

"Setelah melakukan observasi, peserta melakukan tahapan ideasi untuk menemukan solusi dari permasalahan yang mereka temukan di lapangan," imbuh perwakilan dari Technopreneurship Surya University Heru Wijayanto.

Selama camp, peserta juga mengikuti English Class yang mengajarkan mereka tentang cara melakukan presentasi yang baik dan benar dalam Bahasa Inggris. Selain itu, peserta juga mengikuti Cultural Week yang memperkenalkan budaya Indonesia seperti tarian daerah, membatik, dan Bahasa Indonesia.

Pada akhir acara, peserta mempresentasikan ide inovasinya dihadapan lima orang juri secara berkelompok.

Kelima juri tersebut adalah Dessy Aliandrina yang merupakan founder dari SociopreneurID, Heru Wijayanto perwakilan dari Technopreneurship Surya University, Arseto Pinontoan yang merupakan co-founder Ruang Kreasi, Rizqi Anantia sebagai Kepala Entrepreneur Center UIB, dan Tony Wibowo Head of International Relation Office UIB.

Ide-ide yang dihasilkan, diharapkan bisa membantu meningkatkan pengembangan industri kreatif, terutama pariwisata, yang ada di kota Batam.(chi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal HOTS UN dan Zonasi Dominasi Pengaduan di KPAI


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler