jpnn.com, BOGOR - Kepala BNPT Suhardi Alius meminta mahasiswa baru waspada terhadap radikalisme yang bisa merusak persatuan bangsa.
“Sebagai generasi muda, mahasiswa baru menjadi target yang rentan,” kata Suhardi saat memberikan kuliah umum kepada empat ribu mahasiswa baru Institut Pertanian Bogor (IPB), Selasa (14/8).
BACA JUGA: Hamdalah, Tak Lama Lagi ITTelkom Surabaya Terima Mahasiswa
Dia menambahkan, manajemen di masing-masing lingkungan perguruan tinggi harus memiliki pola penanganan khusus dalam pencegahan radikalisme yang berkonotasi negatif.
Dengan demikian, radikalisme tidak mudah masuk dan menyebar di lingkungan kampus.
BACA JUGA: Cegah Radikalisme, Harus Ada Program Khusus untuk Mahasiswa
“Kita persiapkan mereka supaya tidak tercemar kepada paham yang tidak baik karena mereka adalah generasi muda penerus bangsa Indonesia,” imbuh Suhardi.
Dia juga mengimbau para mahasiswa baru tidak takut melaporkan kegiatan atau aktivitas mencurigakan yang mengarah ke radikalisme atau intoleransi.
BACA JUGA: Asah Kekritisan Maba Lewat Karya Mading
Menurut Suhardi, hal itu penting karena pencegahan lebih dini bisa dilakukan bila mahasiswa ikut proaktif menangkal penyebaran radikalisme dan terorisme ini.
Sementara itu, Rektor IPB Arif Satria sangat menyadari bahaya radikalisme yang mengancam lingkungan kampus.
“Oleh karena itu, kami mengundang kepala BNPT untuk memberikan kuliah kepada mahasiswa yang baru masuk, bukan mahasiswa yang sudah mau lulus. Sebab, ini adalah kelompok mahasiswa yang potensial dan agak rentan” ujar Arif. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pencegahan Terorisme di Perbatasan Butuh Pendekatan Khusus
Redaktur & Reporter : Ragil