jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menyampaikan dukacita mendalam atas terjadinya musibah gempa bumi disertai tsunami di wilayah Kota Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 3 Oktober 2018 menyebutkan, bencana ini menyebabkan 1.407 orang meninggal dunia.
Kemenristekdikti bergerak cepat untuk mengkoordinasikan dan memobilisasi bantuan kemanusian, baik dari pegawai pusat Kemenristekdikti maupun dari Perguruan Tinggi, Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) di bawah koordinasi Kemenristekdikti untuk disalurkan kepada para korban di Palu dan Donggala.
BACA JUGA: Kiai Maruf Amin Sumbang Rp 50 Juta
Perguruan Tinggi dan LPNK memiliki sumber daya yang sangat dibutuhkan bagi penanganan korban bencana alam. Bantuan yang berhasil dihimpun mulai dari bantuan materil hingga tenaga ahli medis, psikolog, ahli sanitasi dan tenaga ahli lainnya yang dibutuhkan bagi pemulihan pasca bencana.
Berdasarkan data yang dimiliki Kemenristekdikti, saat ini terdapat 37 Perguruan Tinggi di wilayah Sulawesi Tengah baik negeri maupun swasta dengan 61.827 mahasiswa. Kemenristekdikti saat ini tengah mengumpulkan data mengenai dosen, mahasiswa ataupun tenaga kependidikan di perguruan tinggi yang menjadi korban bencana alam ini.
BACA JUGA: Pemimpin Lembaga Parlemen Sambangi Lokasi Bencana di Sulteng
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menyatakan keprihatinan yang mendalam atas musibah gempa dan Tsunami yang dialami saudara sebangsa setanah air di Palu dan Donggala. Nasir mengimbau masyarakat dan civitas akademika untuk tetap waspada akan gempa susulan dan saling bahu membahu dalam menghadapi musibah ini.
"Pemerintah akan memberikan beasiswa bagi mahasiswa korban bencana," ujar Menteri Nasir, Rabu (3/10).
BACA JUGA: Kemendes Buka Posko Tampung Dua Ribu Pengungsi Palu
Kemenristekdikti akan memberikan bantuan beasiswa baik bagi mahasiswa yang tengah kuliah di Palu dan Donggala maupun mahasiswa asal Palu dan Donggala yang tengah menempuh studi di perguruan tinggi di luar Sulawesi Tengah. Berdasarkan data Kemenristekdikti saat ini terdapat 3.530 mahasiswa asal Sulawesi Tengah yang tengah menempuh studi di 35 perguruan tinggi di Indonesia.
"Jangan sampai mahasiswa terkatung-katung akibat bencana sehingga kuliah berhenti, jangan sampai terjadi. Nanti apa pembebasan biaya di kampus ataupun beasiswa, akan kami lakukan pembahasan bersama rektor," ujarnya
Selain itu, berdasarkan data yang diperoleh dari tim penanganan bencana di Universitas Tadulako, sejauh ini tidak ada korban jiwa dari mahasiswa asing yang tengah menempuh studi di perguruan tinggi di Palu dan Donggala. Mahasiswa asing yang tengah kuliah di Palu dan Donggala antara lain berasal dari Vietnam, Timor Leste, dan Thailand.
Menteri Nasir bertolak ke Palu mendampingi Presiden Jokowi hari ini (Rabu, 3/10) untuk mengunjungi korban bencana gempa dan Tsunami dan memberikan bantuan yang telah dikumpulkan pegawai Kemenristekdikti dan berbagai Perguruan Tinggi Negeri. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 14 Negara Kirim Bantuan untuk Korban Gempa Palu dan Donggala
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad