jpnn.com, BANJARMASIN - Seorang mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat bernama Muhammad Wildan, 19, yang menjadi korban pengeroyokan, akhirnya mengembuskan napas terakhir.
Mahasiswa Jurusan IPS di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) ULM, itu meninggal dunia di kampung halamannya di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, pada Senin (22/2) siang.
BACA JUGA: Mita Haryanti Sering Berbuat Dosa di Kontrakan, Warga Resah, Polisi Langsung Turun Menyergap
Korban sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara usai dikeroyok di Jalan Lingkar Dalam Selatan, Banjarmasin Selatan, pada Jumat (5/2) dini hari.
"Lukanya ada beberapa. Tetapi di perut yang memerlukan banyak jahitan, parah," kata paman korban, Halim (23/2).
BACA JUGA: Pelarian Mantan Anggota Dewan Ini Berakhir, Buronan Polisi Itu Ditangkap di Lubuklinggau
"Yang melarikannya ke rumah sakit adalah temannya, Putra. Kabarnya yang mengeroyok ada dua pemuda," tambah pria 25 tahun yang tinggal di Jalan Ahmad Yani kilometer 6 tersebut.
Halim tak tahu persis kronologi kejadiannya. Dia hanya tahu, Wildan dan Putra ke kawasan itu untuk mencari nasi goreng. Dia cuma menirukan cerita dari kawan korban sebagai saksi mata.
BACA JUGA: Berbuat Aksi Tak Terpuji di Rumah Kontrakan, Mbak Dewi Sartika Disergap Polisi
"Sesudah memesan makanan, pas mengantre, Wildan menengok ke belakang karena mendengar bunyi telepon. Itu ponsel kawanan pelaku. Entah bagaimana malah tersinggung. Lalu cekcok mulut, hingga menyerang dengan senjata tajam," tuturnya.
Selama kuliah di Banjarmasin, korban tinggal di rumah saudara ibunya di Gang Berkat Ibu, kawasan Pekapuran.
BACA JUGA: Motif Pembunuhan Romadon Jailani Akhirnya Terungkap, Pelakunya Ternyata
Keluar dari rumah sakit, dibawa pulang ke rumah orang tuanya di Batulicin. Di sana, korban sudah bisa makan dan minum. Tetapi masih harus dibantu saat buang air.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi