Mahasiswa vs Polisi Makassar, Dua Busur Diamankan

Minggu, 07 September 2014 – 03:56 WIB

jpnn.com - MAKASSAR - Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Kota Makassar yang merupakan gabungan lima kampus dan masyarakat sipil yakni, Universitas Bosowa 45, UIT, UIN Alauddin, UMI, dan Unismuh terlihat bentrok degan aparat kepolisian di depan PT PLN wilayah Sulselrabar, Selasa, 16 September.

Sebelumnya, pukul 13.30 ratusan mahasiswa memblokade tiga perempat jalan Hertasning dengan menggunakan truk roda enam berwarna kuning. Hal ini membuat arus lalu lintas terhambat. Macet pun tak terhindarkan, pengguna jalanpun mengeluh.

BACA JUGA: Asap Kian Mengancam, Warga Diimbau tak Keluar Rumah

Aksi Aliansi Mahasiswa kemarin, menuntut Genegeral Manager (GM) PT PLN, Asbullah mundur dari jabatannya. Nur Lili yang juga korlap aksi kemarin mengaku, berdasarkan kajian atas pelaksanaan tander ia menyimpulkan di dalam proses pelaksanaannya sarat dengan praktik KKN antara panitia dan salah satu rekanan.

Panitia pengadaan barang dan jasa PT PLN (Persero) sektor Kendari telah melakukan aanwijzing 20 Agustus hingga 21 Agustus di kantor PT PLN sektor Kendari. Hanya saja, aanwijzing ini mengundang banyak pertanyaan bahkan kecurigaan dari peserta rekanan.

BACA JUGA: @kemalsept Sebut Bandung Sampah, Ridwan: Bukti Ini Menghina Saya

Aanwijzing merupakan salah satu tahap dalam sebuah tender dalam memberikan penjelasan mengenai pasal-pasal dalam RKS (Rencana Kerja dan Syarat-Syarat), Gambar Tender, RAB dan TOR (Term of Reference).

"Dengan kata lain panitia tidak mentoleril rekanan yang memasukkan materil selain dari Eropa. Ini kan melanggar keputusan Direksi No.994.K/DIR/2011, tentang kebijakan penggunaan sparepart non original equipment manufacture (Non-OEM)," kata Nur Lili seperti dilansir Fajar (JPNN Grup), Rabu (17/8).

BACA JUGA: Pembakar Lahan Dikecam

Pukul 14.00, Amir Guliling, Humas PT PLN turun berdialog dengan demostran. Ia berkoodinasi dengan korlap disaksikan aparat kepolisian. Namun perwakilan demostran tidak ingin berdialog bila GM PT PLN sendiri yang mendatangi mereka.

Tidak ada kejelasan, para demostran pun memaksa masuk ke dalam gedung PLN. Namun dihalang oleh kepolisian dari Polrestabes. Tidak lama kemudian, lemparan datang dari arah demostran, mengenai pihak polisi.

Bentrok pun dimulai, kejar-kejaran antara demostran dan polisi terjadi. Hasilnya tiga orang warga ditahan. Yakni, Budi, 24 tahun, warga Jl Pontiku, Jufriadi, 34 tahun, warga Jl Betapunggawa, dan Haris, 26 tahun, warga Jl Kandea.

Khusus Haris, ia diamankan saat akan melepas anak panah ke arah polisi. Dari tangannya di sita dua busur dan sebuah ketapel.

Manajer Bidang SDM dan Umum PLN Sulselrabar, Bayu Widyanto saat dikonfirmasi tentang hal ini membantah semua tuduhan itu. Saat ditemui sebelum betrok terjadi ia tidak habis pikir dengan tudingan itu.

"Kalau besalah mana buktinya? Toh pihak kepolisian tidak memanggil kami. Kita Mengenai pengadaan barang itu kita tidak berwenang. Transparansi sudah kita lakukan. Tapi mau diapa mereka tetap seperti ini. Tahulah biang keladinya siapa. Mereka yang kalah tender yang melakukan ini," serunya kemarin. (dly)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berantas Narkoba, BNN: Daerah Perbatasan Perlu Perhatian


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler