Mahasiswi Ini Tajir dan Bergaya Hidup Mewah, Ternyata Hasil dari Menipu, Begini Modusnya

Rabu, 15 Juli 2020 – 19:15 WIB
Mahasiswi inisial SD berusia 18 tahun tertunduk dan menangis menyesali perbuatannya. Foto: antaranews.co

jpnn.com, KOTABARU - Seorang mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Kalimantan Selatan diamankan polisi di rumahnya, sekitaran pusat kota.

Polisi langsung bergerak cepat setelah menerima banyak laporan sejumlah ibu-ibu yang merugi hingga ratusan juta rupiah.

BACA JUGA: Tegur Pengemudi Ugal-ugalan, Brigadir Andi Suwandi Tewas Ditabrak, Kondisinya Mengenaskan

Janji menabung empat juta dapat sembilan juta, dalam bentuk arisan, tinggal janji. Uang masuk terus, menunggu untung arisan malah berbuah buntung.

"Kerugian lima orang korban yang melapor Rp259 juta," kata Kapolres AKBP Andi Adnan Syafruddin, Senin (14/7) siang.

BACA JUGA: Arisan Ratusan Juta Mama Gaul Ternyata Bodong

Kasus ini sendiri tidak menutup kemungkinan, telah memakan korban-korban yang lain.

"SD melakukan arisan bodong ini sejak 2019 lalu," ungkap Andi.

BACA JUGA: Perampok Sekap Pengusaha Plastik dan Menggasak Harta Senilai Rp2 Miliar

Di belakang Kapolres, SD tidak henti mengucurkan air mata. Kepada wartawan ia mengaku menyesal. "Karena tuntutan gaya hidup," akunya polos.

Siapa yang mengajari? Ia tidak mau menjawab. Hanya membeber. Caranya merayu korban dengan memberikan bukti screen shoot transferan orang-orang yang ikut arisan sebelumnya.

Banyak barang yang disita polisi. Barang-barang itu menunjukkan gaya hidup SD memang mewah. Tas-tas mahal. Hingga hape Iphone terbaru yang kameranya tiga buah itu.

Andi pun meminta. Kejadian ini jangan terulang lagi. "Logika saja berpikir. Tidak mungkin ada usaha arisan, setor empat juta untungnya sembilan juta," ujarnya.

Yang untung lanjut Andi biasanya yang ikut awal. "Ini mirip investias skema ponzi. Yang untung yang awal. Yang di bawah, di kaki-kaki buntung," bebernya.

Mahasiswi inisial SD berusia 18 tahun tertunduk dan menangis menyesali perbuatannya. Tampak depan Kapolres AKBP Andi Adnan Syafruddin menjelaskan kasusnya, siang kemarin

Kasus ini sendiri mengentak publik di Kotabaru. Rata-rata mengaku prihatin. Hanya karena gaya hidup, mau melakukan perbuatan kriminal.

"Makanya pergaulan anak muda harus kita awasi. Sekarang susah. Cantik dulu beda dengan cantik sekarang. Dulu cukup rambut ekor kuda hitam cantik. Sekarang, kalau gak ke salon berjuta-juta belum cantik," kata Pudding, tokoh masyarakat di Pulau Laut Tanjung Selayar.

BACA JUGA: Seorang Pemuda Warga SAD Tewas Dililit Ular Piton, Kondisinya Mengenaskan

Kasus SD sebutnya, mestinya menjadi perhatian dunia pendidikan. "Bagaimana seorang mahasiswa bisa terjerembab begitu, karena gaya hidup? Ini mestinya menjadi pemikiran para pendidik kita," tandasnya. (zal/ema)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler