jpnn.com, JAKARTA - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Muhammad akhirnya angkat suara terkait dengan orasi politiknya yang dianggap menghina orang Bugis dengan cap lanun atau perompak di Lapangan Harapan di Petaling Jaya, Kuala Lumpur Malaysia, Sabtu (14/10) malam.
Selang sepekan dan banyak yang mengecam setelah pidatonya ramai dibicarakan, Mahathir lantas meluruskan omongannya. Dia mengatakan bahwa ucapannya dengan menyebut lanun merujuk kepada perampok yang mencuri uang rakyat.
BACA JUGA: Sikap Resmi KKSS: Mahathir Sudah Menghina Suku Bugis
Seperti yang diberitakan Malaysiakini, Sabtu (21/10), pernyataan Mahathir itu disampaikan saat berbicara di Alor Setar Jumat (20/10) malam, di hadapan sekira 2 ribu pendukungnya.
BACA JUGA: Ingatkan Mahathir tentang Sejarah Orang Bugis di Malaysia
"Saya tak hina orang Bugis, orang Bugis ada yang baik, tapi perampok pun ada juga. Salahkah bilang begitu. Apakah orang Bugis tidak berkata kalangan orang Bugis tak ada perampok, ada," kata Mahathir
Sebelumnya, pernyataan politik Mahathir Mohamad yang terekam dalam video kemudian diunggah di Youtube mendadak viral. Pada Senin 16 Oktober 2017, omongan itu menjadi perbincangan hangat warga internet.
BACA JUGA: Ini Pernyataan Mahathir yang Menyinggung Pak JK
Mahathir berbicara di atas podium mengenakan baju merah bertuliskan "Sayangilah Malaysia". Penguasa Malaysia 22 tahun itu berorasi sambil menyinggung suku Bugis dan meminta Najib Tun Razak pulang ke kampungnya di Tanah Bugis.
Lihat: Ini Pernyataan Mahathir yang Menyinggung Pak JK
"Dimana perdana menteri seorang perompak. Mungkin karena dia berasal daripada lanun Bugis. Entah macam mana dia sampai sesat ke Malaysia. Pergi baliklah ke Bugis, kami tak nak kamu. Karena kamu adalah bencana, pencuri," kata Mahathir dalam orasinya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wakil PM Malaysia Ungkap Pak JK Tersinggung Omongan Mahathir
Redaktur : Tim Redaksi