Mahfud MD Klarifikasi Surat Undangan Membahas Isu Penundaan Pemilu 2024, Jelas Sudah

Jumat, 18 Maret 2022 – 17:52 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD mengklarifikasi beredarnya surat berkop Kemenko Polhukam soal rapat koordinasi terkait isu penundaan Pemilu 2024. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sebuah undangan berkop Kemenko Polhukam berjudul rapat koordinasi terkait isu penundaan Pemilu serentak Tahun 2024 dan isu Calon Penjabat Kepala Daerah beredar di kalangan wartawan.

Surat bernomor B-709/DN.00.03/3/2022 yang diterbitkan pada 16 Maret 2022 itu diteken oleh Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri Budhi Utama.

BACA JUGA: Kang Mochtar Ingatkan Kader PDIP, Jangan Terkecoh Data Luhut Binsar

Surat itu berisi permohonan kepada Ketua KPU Kota Balikpapan, Ketua Bawaslu Kota Balikpapan, dan Kaban Kasbangpol Kota Balikpapan untuk menjadi narasumber dalam sebuah acara di Hotel Gran Senyiur, Balikpapan, Kalimantan Timur pada 21 Maret 2022.

Menko Polhukam Mahfud MD pun buka suara mengklarifikasi surat berkop kementerian yang dipimpinnya itu.

BACA JUGA: Big Dusta

Menurut Mahfud, agenda yang tertuang dalam surat tersebut justru untuk menjawab isu penundaan pemilu 2024, tidak memengaruhi kesiapan pemerintah menggelar hajatan politik terakbar di Indonesia.

"Itu agenda untuk menjawab bahwa isu penundaan pemilu itu takkan memengaruhi tahap-tahap kerja pemerintah untuk menyiapkan Pemilu dan Pilkada pada tahun 2024," ujar Mahfud kepada wartawan, Jumat (18/3).

BACA JUGA: Pendeta Saifuddin

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengatakan bahwa pemerintah taat kepada konstitusi dan tidak pernah terpikirkan menunda pelaksanaan Pemilu 2024.

"Artinya, pemerintah akan bekerja dengan tetap berpedoman pada agenda konstitusional," ucap Mahfud.

Mantan Menteri Pertahanan itu juga menekankan bahwa pemerintah tidak pernah sekali pun menggulirkan isu penundaan Pemilu 2024.

"Isu yang berkembang itu adalah isu politik di luar agenda tugas pemerintah," Mahfud menegaskan. (ast/fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendeta Saifudin Minta 300 Ayat Al-Quran Dihapus, Ustaz Hasnul: 1 Huruf pun Enggak Boleh


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler