Mahfud MD Minta Masa Kerja Satgas BLBI Ditambah

Selasa, 12 Desember 2023 – 00:29 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta masa kerja Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Satgas BLBI) diperpanjang.

"Nanti kami minta perpanjangan tugas ini ke Presiden, paling nggak sampai dengan Oktober 2024," kata Mahfud di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

BACA JUGA: Begini Cara Caleg Muda PDIP Merebut Hati Rakyat untuk Menangkan Ganjar-Mahfud

Mahfud mengatakan saat ini masa kerja Satgas BLBI masih tersisa tiga pekan, dan menunggu apakah akan ada perpanjangan surat keputusan dari Presiden. Satgas sejauh ini sudah melakukan penagihan Rp 34 triliun dari target Rp 114 triliun.

"Realisasinya sudah Rp 34 triliun ya dari Rp 114 triliun. Sudah kita (negara) rampas Rp34 triliun," ujarnya.

BACA JUGA: Satgas BLBI Apresiasi Komitmen Hakim Agung Yulius terhadap Pengembalian Uang Negara

Mahfud memastikan pemburuan harta negara oleh Satgas BLBI terus berjalan. Adapun sejauh ini Satgas BLBI terus melakukan penyitaan aset yang menjadi aset negara.

Salah satunya Satgas BLBI menyita aset tanah dan bangunan di Banten senilai Rp 171,68 miliar.

BACA JUGA: Satgas BLBI Menang di MA, Integritas Hakim Agung Yulius Jadi Sorotan

Penyitaan tersebut dilakukan melalui pemasangan pelang pengamanan atas aset properti eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) atau eks BLBI berupa tanah seluas 85,84 hektare yang terletak di Desa Bojong dan Desa Budi Mulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

"Estimasi nilai sebesar Rp 171.681.600.000,00 berdasarkan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) Tanah," kata Ketua Satgas BLBI Rionald Silaban dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (17/10).

Aset tanah dan bangunan tersebut berasal dari Barang Jaminan Diambil Alih (BJDA) eks debitur PT Pentabinangun Sejahtera atau eks kredtiur PT Bank Indonesia Raya (Bank Bira Tbk) BBKU.

Satgas juga sebelumnya menyita aset obligor Bank Asia Pacific Setiawan Harjono dan Hendrawan Haryono, The East Tower, yang diestimasi bernilai Rp 786 miliar.

Ketua Satgas BLBI Rionald Silaban menjelaskan penyitaan sesuai dengan surat perintah nomor SPS-03/PUPNC.10.01/2023 tanggal 5 April 2023 yang diterbitkan oleh PUPN Cabang DKI Jakarta.

Aset yang disita berupa 177 bangunan satuan rumah susun atau apartemen The East Tower yang terletak di Jalan Lingkar Mega Kuningan Blok E3.2 Kav.1, Kuningan, Jakarta Selatan. Penyitaan juga mencakup 177 bangunan satuan rumah susun di atasnya dengan total luas 26.715,59 m2. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerakan HMS Soroti Kasus Korupsi BLBI Lewat Musik


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler