Mahfud MD Ungkap Terobosan Malik Fadjar, Masuk NU Sebentar, Makan di Warung Padang

Selasa, 08 September 2020 – 10:57 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD (kanan). Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat

jpnn.com, JAKARTA - Tokoh Muhammadiyah Prof Malik Fadjar meninggal dunia pada Senin (8/9) sekitar pukul 19.00.

Tokoh kelahiran 22 Februari 1939 itu meninggal dunia pada usia 81 tahun di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan.

BACA JUGA: Prof Malik Fadjar Meninggal Dunia, Fahri Hamzah Bicara Utang Budi

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof Mahfud MD mengaku memiliki banyak kenangan dengan almarhum. 

Mahfud menuturkan, Malik ketika menjadi dirjen Bimbaga Islam Kementerian Agama (Kemenag) membuat terobosan dengan memberi "penghargaan" kepada kiai-kiai pondok pesantrenmenjadi setara profesor dan mengajar di institut agama islam negeri (IAIN).

BACA JUGA: Raker Komisi II DPR dengan MenPAN-RB, Pimpinan Honorer K2 Beri Masukan Penting

"Menurutnya, ilmu agama yang dikuasai oleh para kiai tak kalah dari profesor resmi," tulis Mahfud di akun @mohmahfudmd di Twitter, Selasa (8/9).

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menjelaskan, Malik Fadjar merupakan tokoh Muhammadiyah yang dikenal sebagai perokok berat.

BACA JUGA: Wamenag: Saya Bersaksi, Profesor Malik Fadjar Orang Baik dan Istimewa

Ketika mengikuti rapat serius Muhammadiyah, Malik pun tak segan-segan merokok. Malik meminta izin mengisap rokok dengan mengaku mau masuk Nahdlatul Ulama (NU) sebentar saja.

"NU memang tdk (tidak, red) melarang ummat merokok. Malik setuju," sambung Mahfud.

Tidak hanya sampai di situ, Mahfud MD juga bercerita ketika dirinya memergoki Prof Malik makan di warung padang di kawasan Krekot. Kala itu Malik merupakan menteri agama di kabinet Presiden BJ Habibie.

Mahfud pun bertanya kepada Malik yang makan bertiga di warung padang tersebut. Malik justru bertanya balik. 

"Loh, kenapa? Kalau dilarang makan di warung sy lbh (saya lebih, red) baik tdk jd (tidak jadi, red) menteri", jawabnya enteng sambil minta saya ikut makan di sebelahnya," jelas Mahfud.

Tokoh nasional asal Madura itu menyebut Prof Malik adalah guru dan sahabatnya.

Mahfud mengenang pada 2 tahun lalu, tepatnya Oktober 2018, ia diundang Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk memberi kuliah umum kepada ribuan mahasiswa baru di Malang.

Prof Malik datang dari Jakarta dan menemani Mahfud dari pagi sampai sore di salah satu universitas terbesar di Indonesia itu. Malik merupakan rektor UMM periode 1983-2000.

Prof Malik juga pernah menjabat menteri agama pada 1998-1999 atau di era Presiden Ketiga RI BJ Habibie, menteri pendidikan nasional 2001-2004 era Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri, dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden 2015-2019.

Malik Fadjar juga pernah menjabat menteri koordinator kesejahteraan rakyat ad interim 22 April 2004 - 20 Oktober 2004 menggantikan Jusuf Kalla yang maju sebagai calon wakil presiden.

"Kpd ribuan mhs UMM saat itu sy bilang bhw Malik Fajar adl "role model" yg hrs kita contoh. Saat jd pejabat selalu egaliter, luwes, tdk se-wenang2. Periode 2016-2020 sy dan Pak Malik masih sama2 menjadi Anggota Dewan Penyantun Univ. Sebelas Maret (UNS) Solo. Damailah, Pak Malik," tutur Mahfud.(boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler