jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebutkan modal PT Asabri (Persero) turun Rp 17 triliun dalam setahun. Namun Mahfud tak menyebut tahun berapa penurunannya itu.
“Enggak, saya enggak bilang kalau enggak ada (korupsi). Sekitar Rp 17,6 triliun atau Rp17,5 trilun,” katanya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (17/1).
BACA JUGA: Mahfud Akui Dana Asabri Melorot Tapi Jaminan Hari Tua Tetap Aman
Di sisi lain, Mahfud MD mengatakan bahwa dana atau uang para prajurit TNI dan Polri yang disimpan oleh Asabri dalam kondisi aman sehingga mereka tidak perlu khawatir.
“Nah prajurit, tentara, TNI, dan Polisi itu jangan khawatir karena uangnya enggak habis. Likuiditasnya menjamin mereka dibayar sesuai dengan waktu,” ujarnya.
BACA JUGA: Respons Mahfud Atas Sanggahan Dirut Asabri
Mahfud MD menilai Direktur Utama Asabri Sonny Widjaja yang sempat membantah tentang adanya dugaan korupsi dalam tubuh perusahaannya itu merupakan hak dari Sonny untuk menyampaikan pendapatnya.
“Siapa yang membantah? Oh ya itu urusan Asabri. Ya sama lah kalau orang enggak mengaku kan sama, kamu juga misalnya mencuri pasti bilang tidak. Nanti dulu biar diperiksa oleh penegak hukum,” katanya.
BACA JUGA: Bu Risma Berpeluang Besar Diusung di Pilpres 2024
Mahfud MD menegaskan adanya korupsi atau tidak pada Asabri akan diserahkan sepenuhnya oleh aparat penegak hukum sebab sudah bukan ranah Kemenko Polhukam untuk melakukan penyelidikan.
“Saya tidak bilang tidak ada korupsi. Itu sudah bukan urusan Menko Polhukam karena kami bukan penegak hukum,” tegasnya.
Mahfud MD mengaku mendapat informasi dan laporan tentang adanya indikasi tindakan korupsi di Asabri dari sumber-sumber yang berkompeten.
“Polhukam itu tidak berusaha mencari itu tapi mendapat laporan dan informasi dari sumber-sumber yang kompeten. Ya nanti biar polisi,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah terkait untuk memperketat pengawasan di sektor keuangan sehingga kejadian serupa tak terulang kembali.
“Ya pengawasan dari sektor keuangan harusnya kita perkuat lagi sehingga mengurangi yang mencoba main-main,” katanya.
Sebelumnya pada Kamis (16/1), PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) menjamin dana atau uang para prajurit TNI dan Polri yang disimpan dalam kondisi aman.
"Saya tegaskan, saya menjamin bahwa uang kalian yang dikelola Asabri aman," kata Direktur Utama Asabri Sonny Widjaja. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan