jpnn.com - JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI Mahyudin mengatakan masyarakat saat ini menghadapi tantangan kebangsaan baik internal maupun eksternal. Salah satunya adalah pengaruh dari luar baik melalui persentuhan langsung dengan budaya asing maupun nilai-nilai yang disiarkan televisi (TV) serta internet.
Mahyudin juga menyinggung tentang pemahaman sesat terhadap agama yang dianut seperti bom bunuh diri yang dibilang pelakunya pasti masuk surga. “Ini adalah pemahaman yang salah. Persoalan ini tak tak bisa dipandang remeh,” kata Mahyudin saat sambutan pada pembukaan acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada kalangan Civitas Akademika Universitas Nasional (Unas) di Kampus Unas Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (21/4).
BACA JUGA: Giliran DPRD Subang Diacak-acak KPK
Sosialisasi dengan tema “Memahami Kesaktian Pancasila Meneruskan Amanah Pendiri Bangsa” ini, menampilkan dua pemateri yakni Bowo Sidiq Pangarso dan Hardi Soesilo.
Menurut Mahyudin, setiap anak Indonesia harus dibentengi dengan Pancasila. Tujuannya agar mereka tidak semakin jauh dari jati diri dan kepribadian Indonesia.
BACA JUGA: Lagi! Rini Soemarno Didesak Mundur Terkait Panama Papers dan JICT
Karena itu, dia mengingatkan agar sosialisasi empat pilar MPR harus dilakukan secara terus-menerus. “Anggap saja sosialisasi ini adalah pengajian kebangsaan. Kita butuh mencarge ulang nilai-nilai kebangsaan kita, seperti halnya kita selalu mengikuti pengajian,” kata Mahyudin.
Pada kesempatan itu, Politikus Partai Golkar ini masyarakat yang mengikuti sosialisasi empat pilar kebangsaan adalah mereka yang cinta kepada Pancasila dan bangsa Indonesia. Karena itu, Mahyudin mengapresiasi Civitas Akademika Unas yang bekerjasama dengan MPR mengadakan sosiaslisasi ini.(Adv/fri/jpnn)
BACA JUGA: WOW, Ini Beda Perlakuan Samadikun dengan Buron Lainnya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gila! Samadikun Ditangkap, Tiongkok Minta Barter
Redaktur : Tim Redaksi