jpnn.com - MADURA - Wakil Ketua MPR Mahyudin menyayangkan mulai pudarnya makna dari Pancasila di kalangan generasi muda. Banyak masalah merundung bangsa, karena kurangnya keteladanan dari pemimpin, tokoh dan public figure.
Penegakan hukum juga belum berjalan secara optimal. Pengaruh global cukup besar dan peredaran narkoba semakin merajalela.
BACA JUGA: BIN Harus Memulangkan Sebanyak Mungkin Buronan BLBI
"Jika kita renungkan bahwa Pancasila adalah alat perekat bangsa dan memahami sejarah dan makna simbol serta lambang negara, maka akan tumbuh penghormatan. Sehingga kasus seorang artis yang menghina simbol negara karena katanya akibat ketidakpahaman dan ketidaktahuan, tidak terulang kembali," ungkap Mahyudin, saat menjadi keynote speech pada acara Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, di aula STAIN Pamekasan, Madura Jawa Timur, pada Jum’at (15/4).
Dalam acara itu, hadir Wakil Bupati Pamekasan Kholil Ashari, Rektor STAIN Pamekasan Taufiqurrahman. Sedangkan dari MPR RI hadir para anggota MPR dari berbagai fraksi, seperti Hardisoesilo (fraksi Golkar) dan Mohamad Toha (fraksi PKB). Acara ini diikuti sekitar 400 mahasiswa.
BACA JUGA: SIMAK! Dirut RS Sumber Waras Ungkap Perbedaan Data Audit BPK
Mahyudin mengungkapkan bahwa dirinya sangat bersemangat jika melakukan kegiatan pemahaman nilai-nilai luhur bangsa kepada mahasiswa sebagai generasi penerus. "Pemahaman kepada mahasiswa sangat efektif sebab jika para mahasiswa ini memahami betul nilai-nilai luhur bangsa maka mereka akan bijak jika kelak menjadi seorang pemimpin," tandas Mahyudin.
Sebelum menghadiri rangkaian kegiatan sosialisasi 4 pilar MPR RI ini, Mahyudin bersilaturami dengan seorang ulama besar bernama KH. Muhammad Syamsul Arifin, di pesantren Darul Ulum Banyuanyar, Pamekasan Madura-Jawa Timur. (*)
BACA JUGA: Pujian untuk sang Begawan Konstitusi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ganti Pejabat, Ganti Kebijakan
Redaktur : Tim Redaksi