Majelis Masyayikh Dorong Penguatan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Pesantren

Jumat, 15 November 2024 – 14:03 WIB
Ketua Majelis Masyayikh KH Abdul Ghaffar Rozin. Foto: source for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Sebanyak 120 peserta mengikuti Bimbingan Teknis Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Muadalah Muallimin yang digelar oleh Majelis Masyayikh, di Jakarta, 13-15 November 2024.

Tujuan utama bimtek ini untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan melaksanakan standar mutu dalam sistem penjaminan mutu pendidikan pesantren, khususnya di satuan pendidikan Muadalah Muallimin.

BACA JUGA: Majelis Masyayikh Dorong Penghapusan Dikotomi & Diskriminasi Lulusan Pesantren

Ketua Majelis Masyayikh KH Abdul Ghaffar Rozin atau Gus Rozin mengatakan pentingnya penjaminan mutu dalam pendidikan pesantren untuk memastikan pengakuan dan kualitas lulusan.

“Penjaminan mutu pesantren penting karena tren masyarakat selama 20 tahun belakangan ini menunjukkan minat yang sangat besar untuk masuk ke pesantren," katanya.

BACA JUGA: Majelis Masyayikh Susun Dokumen Standar Mutu Pendidikan Nonformal Pesantren

Dia juga menyoroti relevansi Undang-Undang Pesantren dalam pelaksanaan penjaminan mutu ini.

Menurut Gus Rozin, Undang-Undang Pesantren adalah rumah konstitusi pesantren pertama. Jika dilaksanakan secara utuh, maka akan menghilangkan segregasi, diskriminasi, dan perlakuan yang berbeda.

BACA JUGA: Majelis Masyayikh Meluncurkan Aplikasi Layanan Pendidikan Pesantren SYAMIL

Gus Rozin pun menekankan bahwa pelaksanaan UU Pesantren harus menjadi langkah yang mendukung pengakuan syahadah pesantren di tingkat nasional.

“Selain itu, pendidikan pesantren, termasuk Muadalah Muallimin, ijazah atau syahadah-nya harus diakui oleh negara tanpa syarat apa pun sebagaimana adanya,” katanya.

KH Abdul Ghofur Maiomen (Gus Ghofur), selaku PIC agenda bimbingan teknis memberikan penekanan tentang prinsip-prinsip penyusunan standar mutu pendidikan pesantren.

“Terdapat 5 prinsip penyusunan standar mutu pendidikan pesantren, yaitu umum, inklusif, memberdayakan, esensial, dan ringkas. Kelima prinsip ini yang nantinya berfungsi untuk melaksanakan penjaminan mutu baik internal maupun eksternal," katanya.

Bimtek ini merupakan momentum penting bagi peserta untuk memahami lebih dalam tentang perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengembangan standar mutu pendidikan. Dengan begitu, pendidikan pesantren dapat terus berkembang dan diakui kualitasnya di tingkat nasional.

Bimtek diselenggarakan untuk memberikan pemahaman menyeluruh mengenai prinsip, konsep, dan praktik sistem penjaminan mutu internal dan eksternal.

Peserta diharapkan mampu menyusun rencana aksi konkret untuk implementasi standar tersebut, demi meningkatkan kualitas pendidikan pesantren.

"Majelis Masyayikh menegaskan komitmennya untuk terus mendukung peningkatan kualitas pendidikan di pesantren. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pengakuan luas atas kontribusi pesantren dalam mencetak generasi yang berilmu dan berakhlak mulia," tutur Gus Rozin. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler