"Sikap partai jelas
BACA JUGA: Bulyan Minta Rp. 250 Juta Plus Fee 8 %
Akan menjaga soliditas dan tidak ingin terjadi perpecahanSeluruh kader diharuskan taat pada aturan partai
BACA JUGA: Pejabat Dephub Kecipratan Rp150 Juta
Termasuk, harus tunduk pada keputusan partai dalam suksesi pemilihan kepala daerah baik Walikota/Bupati dan Wakil Walikota/Wakil Bupati atau Gubernur dan Wakil GubernurBACA JUGA: Rapimnas Golkar Mentahkan Aspirasi Capres
Partai tidak ingin jika kemudian ada yang tidak puas dan menunjukkan ketidakpuasannya dengan jalan melakukan perlawananEntah melalui partai lain atau jalur independen," terangnyaPilihan mengundurkan diri atau akan dikenakan sanksi diberhentikan sebagai anggota Golkar jika maju melalui jalur independen dinilai sebagai konsekwensi yang cukup adilPasalnya, jauh hari sebelum Golkar melakukan seleksi hingga menetapkan calon, partai membuka peluang kepada semua kader untuk diusung dan mencalonkan."Nah, kalau kalah harus terima dan tidak dicalonkan oleh partai, tentu harus terimaJangan tidak diusung, lalu membuat masalah dan menanamkan bibit perpecahan bagi partai," tandas SYamsul BahriTerpisah, Sekertaris DPD I Golkar Sulsel, Arfandi Idris mengaku kader yang ingin maju melalui jalur independen sempat menjadi pembahasan di sidang Komisi B Rapimnas Golkar IV di Jakarta Convention Centre (JCC)Dalam pembahasan tersebut, mengemuka dua opsi kuat bagi kader yang menjajal calon independen.
Opsi pertama adalah mengundurkan diri, atau opsi kedua adalah mengajukan cuti dari partai dengan catatan tidak akan berkegiatan di partai, menggunakan atribut partai saat berkampanye, dengan konsekwensi akan dipecat dari partai jika kemudian ketahuan melanggar"Hemat kami, apapun alasannya, yang paling perlu diutamakan memang adalah soliditas partai," tandasnya(ysd)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alex Sarankan Golkar Tiru Iklan Puyer
Redaktur : Tim Redaksi