Makam Mbah Priok Cagar Budaya

Jumat, 16 April 2010 – 04:52 WIB
MAKAM MBAH PRIOK: Makam keramat Habib Hasan bin Muhammad al Haddad (mbah Priuk) di Koja, Jakarta Utara, kemarin (15 April 2010) banyak didatangi warga untuk berdoa. Foto; Thomas Kukuh Aquino / JAWA POS
JAKARTA - Setelah memakan korban sengketa lahan di kompleks makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara memasuki babak baruForum mediasi antara pihak ahli waris, Pemprov DKI Jakarta, dan PT Pelindo menyepakati untuk mengakhiri aksi kekerasan

BACA JUGA: Kasasi Tak Kunjung Putus, Syahrial Bisa Bebas

Dalam pertemuan yang digelar di lantai dua Gedung Balai Kota Jakarta itu juga menghasilkan sembilan poin keputusan
"Kesepakatan itu masih akan dibahas secara lebih lanjut dalam forum lanjutan

BACA JUGA: Satpol PP Dilarang Eksekusi Putusan Pengadilan

Yang penting sekarang perdamaian dulu," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto usai menutup forum tersebut.
     
Prijanto mengatakan, pemerintah dalam forum Muspida telah menemukan solusi yang tepat
Yakni, dengan membangun makam menjadi cagar budaya

BACA JUGA: Pekan Depan, Ismeth Abdullah Hadapi Dakwaan

Artinya, tidak akan ada pemindahan lokasi makam melainkan renovasi dan mengubah akses pintu masuk ke situs bersejarah tersebut"Jadi di pindah saja pintu masuknya agar sama-sama senangPelindo II bisa memenuhi sertifikat pelabuhan internasional dan peziarah juga tetap bisa berziarahBiar dipisahkan sama pagar tinggi saja nanti ya," kata dia setengah bercanda.
     
Di tempat yang sama, PT Pelindo II berjanji akan membangun akses khusus bagi para peziarah menuju makam Habib Hasan bin Muhammad Al-Haddad tersebutAkses tersebut rencananya akan berbentuk terowongan bawah tanah mulai dari Jalan Jampea Raya hingga tembus ke area makam." "Jadi nanti akan dibuatkan akses terpisah berupa terowongan di bawah tanah dan tidak akan ada pembongkaran," kata Presiden Direktur PT Pelindo II RJ Lino.
     
Lino mengakui solusi itu sudah sangat idealKarena selama ini masyarakat yang ingin berziarah ke makam Mbah Priok mesti melewati jalur yang sama dengan akses masuk ke Terminal Peti Kemas KojaJalur sepanjang sekitar 500 meter tersebut merupakan satu-satunya akses menuju makam Mbah PriokSehingga, kerap menghambat akses keluar masuk truk kontainer dan menimbulkan masalah bagi pengelola pelabuhan"Sekarang tinggal membahas kesepakatan konsepnya, Pembangunannya dimulai tahun ini juga," tegasnya."
     
Mediasi yang berlangsung selama dua jam itu sempat memanasBeberapa kali muncul teriakan agar Kepala Satpol PP DKI Jakarta Haryanto Badjuri bertanggungjawab atas insidenBeberapa Habib yang ikut datang sempat meminta agar Haryanto dicopot secepat mungkin"Bubarkan Satpol PP! Tangkap Bajuri, gantung Bajuri.""Coba dia mau mundur, ini tidak akan terjadi," teriak beberapa orang peserta mediasi secara bergantian.
     
Prijanto menanggapi hal itu dengan tenangDia mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah meminta bantuan pihak independen, dalam hal ini Palang Merah Indonesia (PMI) untuk menginvestigasi kerusuhan tersebut"Kita bentuk dulu lah tim investigasi independenMasa tim penyelidik belum dibentuk orang sudah dinyatakan bersalah?" ujar PrijantoPria kelahiran Ngawi, 26 Mei 1951 itu mengaku tidak akan melindungi aparatnya jika memang melanggar aturan"Kalau memang salah, ya, dihukum," pungkasnya.(zul/aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seleksi Diperketat, Kemenkeu Cari 1.722 CPNS


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler