jpnn.com - Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit yang dibawa oleh nyamuk, yaitu Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae, dan Plasmodium knowlesi. Di antara itu, Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax adalah yang paling sering menjadi penyebab Malaria di Indonesia.
Saat terkena infeksi malaria, orang yang mengalaminya akan megeluhkan gejala demam tinggi, sakit kepala, mual dan muntah, berkeringat, serta menggigil. Jika kondisi ini tidak segera dikonsultasikan dengan dokter, komplikasi sangat mungkin terjadi.
BACA JUGA: Pertolongan Pertama Saat Terserang Demam Berdarah
Beberapa komplikasi yang bisa timbul akibat malaria, termasuk anemia berat, gangguan sistem pernapasan, kadar gula darah berada di bawah normal, dan tekanan darah menurun tiba-tiba.
Sayangnya, meski ada risiko komplikasi, tak sedikit penderita malaria yang memaksakan diri untuk mengobati diri dengan cara-cara alami. Salah satu yang paling dipercaya ampuh mengusir malaria adalah makan sayuran pahit, seperti pare ataupun daun pepaya.
BACA JUGA: Hindari Menggantung Pakaian di Dalam Kamar
Sayuran pahit bisa tangkal malaria?
Pare memang salah satu jenis makanan pahit yang kaya akan vitamin C. Karena itu, jenis sayuran tersebut dapat berperan sebagai antioksidan dan mampu menghilangkan radikal bebas dari dalam tubuh. Selain itu, pare juga mengandung phytonutrisi, polipeptida-P yang mengandung insulin sehingga dapat menurunkan kadar gula darah.
BACA JUGA: Waspada, Demam Berdarah tak Hanya Menyerang di Musim Hujan
Bagi Anda yang memiliki masalah penglihatan, pare juga bisa Anda konsumsi karena mengandung beta karoten yang bermanfaat untuk kesehatan. Dan, bila Anda ingin melancarkan saluran pencernaan, pare mengandung serat untuk membantu mengatasi masalah tersebut.
Bagaimana dengan daun pepaya? Sama seperti pare, daun pepaya juga mengandung banyak antioksidan sehingga bisa mempercepat proses penyembuhan suatu penyakit.
Kalau sudah begitu, bisakah pare dan daun pepaya membantu mengatasi penyakit Malaria?
Terkait hal ini, dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter mengatakan bahwa keduanya tidak mampu mengatasi penyakit malaria. Karena pada dasarnya, malaria tidak bisa disembuhkan maupun dicegah dengan mengonsumsi sayuran pahit jenis ap apun.
“Penyakit malaria hanya bisa diobati oleh obat antimalaria, bukan sayur-sayuran pahit,” tegas dr. Sepri.
Bahkan, lanjut dr. Sepri, tak semua obat antimalaria dapat menyembuhkan setiap kasus malaria. Misalnya, malaria yang banyak ditemukan di Indonesia tidak bisa sembuh jika diberikan obat antimalaria chloroquine. Bila terjadi kasus demikian, dokter akan menyarankan kombinasi obat antimalaria.
Sementara itu, untuk menangani malaria yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum, obat-obatan yang akan diberikan dokter, antara lain:
- Kombinasi artesunate dan amodiaquine
- Kombinasi dihydroartemisinin, piperaquine, dan primaquine
- Kombinasi quinine, doxycycline, dan primaquine.
Lantas, untuk mengobati malaria yang disebabkan oleh Plasmodium vivax, dibutuhkan kombinasi artesunate dan amodiaquine atau kombinasi dihydroartemisinin, piperaquine, dan primaquine.
Memperingati Hari Malaria Sedunia, mari sama-sama melindungi diri dari penyakit mematikan tersebut dengan cara yang sudah terbukti. Misalnya dengan tidak bepergian ke daerah endemik malaria, menggunakan losion antinyamuk, tidur dengan kelambu antinyamuk, serta menjaga kebersihan lingkungan dan meminimalkan air tergenang.
Jika malaria sudah telanjur terjadi, jangan menggantungkan nasib pada sayuran pahit seperti pare atau daun pepaya. Segera berobat ke dokter, supaya pengobatan yang diberikan bisa tepat sasaran.(NB/ RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebersihan Faktor Utama Cegah Demam Berdarah
Redaktur & Reporter : Yessy