jpnn.com - Ketika musim hujan tiba, angka kejadian demam berdarah dengue (DBD) biasanya akan lebih tinggi. Demam berdarah tak bisa disepelekan karena dapat mematikan jika tak ditangani dengan benar.
Untuk itu, sangat penting bagi tiap orang untuk mengetahui dan memahami pertolongan pertama pada demam berdarah.
BACA JUGA: Hindari Menggantung Pakaian di Dalam Kamar
Demam berdarah merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Komplikasi pada demam berdarah dapat menyebabkan kerusakan pada sejumlah organ, seperti paru, hati, dan jantung.
BACA JUGA: Waspada, Demam Berdarah tak Hanya Menyerang di Musim Hujan
Tekanan darah juga dapat menurun secara drastis hingga level sangat berbahaya dan bisa mengakibatkan kematian.
Demam berdarah ditandai dengan keluhan demam tinggi yang muncul secara mendadak hingga 39 derajat Celsius. Demam akan berlangsung terus-menerus selama 2–7 hari, kemudian turun dengan cepat dan biasanya diikuti oleh tanda-tanda sebagai berikut:
BACA JUGA: Kebersihan Faktor Utama Cegah Demam Berdarah
- Nyeri kepala
- Menggigil dan lemas
- Nyeri di belakang mata, otot, dan tulang
- Ruam kulit hingga kemerahan
- Kesulitan menelan makanan dan minuman
- Mual dan muntah
Selanjutnya, gejala-gejala di atas akan diikuti oleh tanda perdarahan, seperti:
- Gusi berdarah
- Mimisan
- Timbul bintik-bintik merah pada kulit
- Muntah darah
- Buang air besar berwarna hitam
Dengan mengenali tanda-tanda penyakit demam berdarah di atas, maka Anda dapat melakukan pertolongan pertama bagi pasien di rumah.
Karena jika tidak ditangani dengan baik, demam berdarah dapat mengancam nyawa. Untuk itu, melakukan pertolongan pertama berikut ini akan sangat membantu pasien.
1. Konsumsi banyak cairan
Pasien diharuskan mengonsumsi banyak cairan untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Jika dehidrasi dibiarkan maka akan mengakibatkan penurunan trombosit dan syok. Inilah yang dapat mengancam nyawa pasien demam berdarah hingga kematian.
Konsumsi cairan yang dianjurkan adalah 2–3 liter per hari. Beberapa pilihannya adalah air putih, jus buah, susu, dan larutan oralit. Hindari minuman bersoda dan kafein karena berpotensi menarik cairan keluar dari tubuh.
2. Istirahat total
Pasien diharapkan untuk beristirahat total selama masih demam maupun fase syok. Penting juga untuk selalu memonitor kadar trombosit dan kadar sel darah merah sampai mencapai batas normal kembali.
3. Atasi demam dengan kompres
Untuk mengatasi demam Anda dapat melakukan kompres. Kompres tidak hanya pada dahi saja tetapi seluruh tubuh, termasuk ketiak, kepala, dan selangkangan. Hal ini berfungsi untuk mentransfer suhu panas ke handuk kompres.
4. Atasi demam dengan obat penurun panas
Obat penurun panas dapat diberikan untuk mengurangi demam, misalnya parasetamol. Namun, jangan lupa catat jam terjadinya demam untuk informasi ketika mengunjungi dokter.
Terdapat beberapa fase demam pada demam berdarah, termasuk fase kritis selama 2–3 hari. Pada fase kritis inilah, suhu tubuh yang menurun sering dikira sebagai tanda penyembuhan, padahal justru ini adalah fase yang berbahaya.
Anda harus tetap waspada akan kemungkinan terjadinya syok.
Selain memperhatikan pertolongan pertama tersebut, pada hari ke-3 demam sebaiknya pasien melakukan pemeriksaan darah di laboratorium.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui angka trombosit dan apakah pasien harus dirawat di rumah sakit atau bisa dirawat di rumah. Hasil pemeriksaan ini pun dapat digunakan sebagai bahan evaluasi pengobatan demam berdarah Anda.(RS/RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cukupi Kebutuhan Nutrisi untuk Lawan DBD
Redaktur & Reporter : Yessy