jpnn.com - BANDA ACEH - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Aceh, Effiyanti Apt mengaku jumlah jajanan di daerah Birueun dan Lhokseumawe banyak mengandung borax.
"Dari hasil di sejumlah daerah, menemukan banyak makanan khususnya jajanan buka puasa mengandung zat berbahaya seperti boraks dan formalin. Dari 55 sampel ternyata ada 5 mengandung boraks dan 1 formalin," ujar Effiyanti kepada Rakyat Aceh (JPNN Grup) Senin (15/7).
BACA JUGA: Pengiriman Uang ke Jawa Meningkat
Menurut Effi, Kebanyakan produsen menggunakan Boraks disebabkan masyarakat tidak mengetahui bahwa bahan yang mereka gunakan ternyata mirip dengan zat boraks dan sangat mudah ditemukan di pasaran, seperti air abu, blank dan pijer.
"Borak yang banyak kita temui seperti di Lhoksumawe dan Bireuen. Fungsi boraks ini untuk mengenyalkan makanan, seperti untuk mie, bakso, lontong dan makanan yang lain, namun resikonya kalau banyak dikonsumsi bisa menyebabkan kanker," ungkapnya.
BACA JUGA: Satpol PP Geruduk Warteg
Ke depan, pihaknya akan melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Disperindag untuk memperketat beredarnya bahan-bahan berbahaya tersebut di Aceh.
"Sosialisasi sudah kita lakukan, kedepan kita akan koordinasi Dinas terkait untuk melakukan pembinaan kepada para pedagang agar tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan di dalam produk jajanan, mungkin saat ini mereka belum mengetahui," tambahnya.
BACA JUGA: Buruh Tambang Tewas Gantung Diri
Berdasarkan temuan-temuan tersebut, pihaknya juga mengimbau masyarakat agar lebih selektif menggunakan makanan khususnya makanan dalam kemasan banyak beredar sudah kadaluarsa.
"Khusus masyarakat pinggiran Aceh, saya meminta harus selektif dalam membeli makanan khususnya makanan kemasan yang dijual di swalayan agar memperhatikan tanggal dan tahun kadaluarsa di kemasan tersebut," pintanya. (Mag-54)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemudik Laut Mulai Berdatangan
Redaktur : Tim Redaksi