Makin Kalap, Presiden Kazakhstan Perintahkan Pembantaian 20 Ribu Orang

Sabtu, 08 Januari 2022 – 10:57 WIB
Arsip - Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, Juni 2019. Foto: ANTARA/Reuters/Mukhtar Kholdorbekov/as

jpnn.com, NUR-SULTAN - Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev sama sekali tidak punya niat menyelesaikan krisis yang tengah menimpa negaranya secara damai.

Alih-alih berdialog, dia malah memerintahkan para perusuh yang disebutnya sebagai teroris agar ditembak mati.  

BACA JUGA: 16 WNI Tinggal di Pusat Kerusuhan Kazakhstan, Bagaimana Nasib Mereka?

Dalam pidatonya, Jumat (7/1), Tokayev dengan tegas mengatakan bahwa mereka yang tidak mau menyerah akan dimusnahkan.

Tokayev menyebut ada 20.000 bandit telah menyerang kota terbesar Kazakhstan, Almaty, dan telah menghancurkan fasilitas negara.

BACA JUGA: Pesan Dubes Fadjroel untuk Segenap WNI di Kazakhstan: Ini Bukan Urusan Kita

Pekan lalu, aksi protes yang dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar pecah menjadi gelombang kerusuhan di seluruh negeri.

Presiden mengatakan bahwa sebagai bagian dari operasi kontrateroris lembaga penegak hukum dan militer dapat menembak mati tanpa peringatan.

BACA JUGA: Kabar Terbaru dari Kazakhstan: Kediaman Presiden Dibakar, Rusia Jilat Ludah Sendiri

"Orang-orang militan belum menurunkan senjata mereka, mereka terus melakukan kejahatan atau tengah mempersiapkan (kejahatan). Perang melawan mereka harus sampai selesai. Siapa pun yang tidak menyerah akan dilenyapkan," kata presiden.

Presiden menolak seruan untuk berdialog dengan massa.

"Kegilaan apa. Pembicaraan macam apa yang dapat dilakukan bersama penjahat dan pembunuh?" tanya presiden. (ant/dil/jpnn)

 

Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler