Makin Panas! Korut Pamerkan Misil Baru di Perayaan Ultah Kim Il-sung

Minggu, 16 April 2017 – 06:55 WIB
Salah satu rudal baru Korea Utara dipamerkan dalam parade hari ulang tahun Kim Il Sung. Foto: Reuters

jpnn.com - Korea Utara (Korut) tidak mau kalah oleh Amerika Serikat (AS). Mereka ikut unjuk kekuatan armada militernya.

Dalam parade militer untuk memperingati ulang tahun mendiang pendiri Korut Kim Il-sung ke-105, Sabtu (15/4), Kim Jong-un menunjukkan persenjataan barunya.

BACA JUGA: Korut Semakin Agresif, Tiongkok pun Resah

Menurut beberapa analis, dua di antara senjata tersebut adalah misil balistik interkontinental (ICBM) jenis baru. Misil jenis itu mampu menjangkau AS dan negara-negara Eropa.

Namun, diduga itu baru konsep atau masih dikembangkan. Sebab, selama ini Pyongyang belum pernah menguji coba senjata tersebut.

BACA JUGA: Jepang Siaga Antisipasi Serangan Misil Korut

Pemimpin tertinggi Korut itu sengaja pamer agar dunia tahu kekuatannya. Karena itulah, dia mengundang jurnalis dari berbagai negara untuk meliput acara yang juga disebut sebagai Hari Matahari tersebut.

Tema parade itu mungkin tentang misil. Sebab, senjata penghancur tersebut cukup mendominasi. Kim bahkan menyempatkan diri menyapa pemimpin militer yang bertanggung jawab untuk masalah misil.

BACA JUGA: Aisyah Sempat Dugem sebelum Menyemprot Kim Jong-nam

ICBM milik Korut itu seakan menjadi jawaban atas pengiriman kapal induk USS Carl Vinson ke perairan yang membatasi Korut dan Korea Selatan (Korsel). Langkah Donald Trump itu membuat Kim marah besar.

’’Vinson dikirim untuk menyampaikan pesan (agar Korut tidak macam-macam Red). Korut membalas dengan memamerkan perangkat misil terbaru yang belum pernah kita lihat dalam parade-parade sebelumnya,’’ ujar Melissa Hanham, peneliti senior di James Martin Center for Nonproliferation Studies di California, AS.

Tidak seperti parade-parade sebelumnya, kali ini tidak ada seorang pun pejabat senior dari Tiongkok yang hadir.

Sekutu utama Korut itu memang menentang keras uji coba misil dan nuklir yang dilakukan Pyongyang. Mereka juga mendukung sanksi PBB terhadap Korut.

Tiongkok tetap menyeru agar semua pihak yang bersitegang duduk bersama dan memilih penyelesaian diplomatik.

Tidak ingin perang di Asia benar-benar terjadi, Tiongkok mencari bantuan Rusia. Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menelepon Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov Jumat (14/4).

Wang Yi menyatakan, Tiongkok siap bekerja sama dengan Rusia untuk mendinginkan suasana secepat mungkin. ’’Mencegah perang dan kerusuhan di semenanjung Korea menjadi tujuan utama,’’ ujar Wang Yi. (AFP/Reuters/sha/c4/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Racun Mematikan untuk Jong-nam Melebihi 10 Miligram


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler