jpnn.com, MIMIKA - Dua desa di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, yakni Desa Kimbely dan Banti, masih diisolasi oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Kapolres Mimika AKBP Victor D Mackbon, SH SIK MH MSi mengatakan, untuk situasi area Tembagapura saat ini, khusus untuk area operasional PT Freeport Indonesia (PTFI), masih kondusif.
BACA JUGA: KKB Tutup Akses 2 Desa dengan Membuat Lubang di Jalan
“Untuk area operasi PT Freeport masih kondusif. Tapi yang jadi dampak ini adalah masyarakat di dua kampung yakni Kimbely dan Banti memang masih terlokalisir dengan adanya area. Tapi aktivitas masyarakat di dua desa itu jalan seperti biasa,”kata Kapolres ketika ditemui wartawan, Senin (13/11) kemarin di kantor Pelayanan Polres Mimika.
Kapolres menjelaskan, untuk bantuan logistik berupa sembako yang merupakan bantuan dari Pemda Mimika, telah didistribusikan sejak Sabtu (11/11) lalu dan masih terus berjalan.
BACA JUGA: Disandera KKB Papua, Ibu Hamil Harus Keluar Kampung Sendiri
“Kita harapkan dari pihak KKB tidak membatasi aktivitas masyarakat, karena yang terpenting adalah masalah kesehatan dan juga jalur distribusi logistik,” ungkapnya.
Selain itu menurut Victor, berdasarkan informasi yang diterima pihaknya bahwa ada dua alat berat berupa excavator yang diduga dirampas oleh KKB di area seputaran perkampungan Banti .
BACA JUGA: Kelompok Separatis Beraksi, Kemdagri Kirim Tim ke Papua
“Ada dua alat berat jenis excavator, dan dimungkinkan ada karyawan Freeport yang tertinggal di dalam yang sedang melakukan proses pembangunan di tiga desa yang menjadi proyek PT Freeport,” kata Victor.
Kapolres mengatakan Kapolda Papua, Irjen Pol Drs Boy Rafli Amar, MH telah mengeluarkan maklumat meminta KKB segera menyerahkan diri. Maklumat disebar dari helikopter.
“Batasan waktu tetap ada tapi dengan maklumat tersebut, pihak dari KKB diharapkan secara persuasif bisa menyerahkan diri, dan terutama tidak menutup jalur-jalur akses masyarakat,” paparnya. (tns)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diisolasi KKB, Warga 2 Desa Terancam Kelaparan
Redaktur & Reporter : Soetomo