jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Pendidikan Indra Charismiadji menyarankan pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan memaksimalkan penggunaan komputer dalam pelaksanaan sekolah lima hari.
Selama ini komputer yang ada hanya dipakai setahun sekali saat ujian nasional atau ujian sekolah.
BACA JUGA: Atasi Dulu Masalah Kekurangan Guru
"Sayang banget kalau komputernya hanya dipakai setahun sekali. Dengan lima hari sekolah, saatnya penggunaan komputer dimaksimalkan," kata Indra di Jakarta, Rabu (5/7).
Agar siswa tidak bosan, lanjutnya, sekolah bisa memberlakukan coding/programming. Belajar coding tadinya dianggap hanya bisa dilakukan anak SMA/kuliah atau hanya terbatas untuk orang yang ingin bekerja di bidang IT.
BACA JUGA: Siapkan Aksi Demonstrasi sambut Penerapan Sekolah Lima Hari
Namun sekarang programming bisa dipelajari sejak usia dini untuk melatih cara berpikir logika dan memecahkan masalah dan dianggap berguna untuk semua profesi di era teknologi ini.
"Dengan adanya aplikasi yang didesain khusus untuk belajar pemrograman sesuai usia anak-anak, coding bisa dilakukan bahkan oleh anak SD," terang Indra.
BACA JUGA: Kemdikbud: Lima Hari Sekolah Bukan Full Day School
Di Amerika, lanjutnya, konsep ini sudah lama dilakukan. Anak-anak terbiasa berpikir komputational thinking.
Konsep inilah yang dibawa KodeKiddo untuk menyediakan sarana bagi anak SD dan SMP belajar coding dengan cara yang menyenangkan “having fun while learning skills of the future”.
"Kalau konsep ini bisa dikembangkan di sekolah, saya optimistis siswa akan merasa waktu delapan jam di sekolah itu tidak cukup. Dengan coding anak-anak bisa mengembangkan imaginasinya misalnya membuat game tentang kehidupan di luar angkasa," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Contoh Jadwal Pelajaran Sekolah Lima Hari
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad