jpnn.com - KISARAN - MS (39), warga Jalan Markisa Lingkungan VI, Kelurahan Sentang Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara ditemukan tewas dengan posisi tergantung di dalam kamar mandi rumahnya, Rabu (16/7) sekitar pukul 09.00 WIB.
Menurut pengakuan Mit istri korban kepada warga, malam sebelum ditemukan tergantung, bapak seorang anak itu tidak tidur semalaman. Ia terlihat gelisah sambil memegangi sebilah pisau.
BACA JUGA: Anggota DPRD Rampas Sepeda Motor Petani
Informasi dihimpun, pagi itu korban sudah keluar dari rumah sedangkan istrinya Mit sedang beres-beres di dalam rumah.
Sehabis memberesi rumah, Mit pergi ke rumah tetangganya dan sempat bertemu dengan suaminya. Saat bertemu, korban sempat permisi kepada Mit hendak masuk ke dalam rumah.
BACA JUGA: Oknum PMI Jakbar Jadi Bandar Narkoba
Saat berada di rumah tetangga persis di depan rumah mereka, Mit tak kunjung melihat suaminya keluar dari dalam rumah. Merasa ada yang janggal, Mitabersama Nek Iyem langsung pulang ke rumah mereka memanggil-manggil suaminya.
“Saya ikut mengintip ke dalam rumah. Karena jendala dan pintu rumah tertutup rapat,” kata seorang ibu rumah tangga jiran tetangga korban.
BACA JUGA: Kabur dari Polsek, Penjambret Didor
Selanjutnya karena tidak ada sahutan dari dalam rumah, Mit meminta tolong kepada warga untuk mendobrak pintu. Setelah pintu berhasil didibrak, Mit langsung masuk ke dalam rumah mencari keberadaan suaminya.
Setelah memeriksa kamar, Mit tidak ada menemukan suaminya. Dia melanjutkan mencari suaminya dan langsung berteriak histeris ketika melihat tubuh suaminya sudah tergantung dengan seutas tali nilon di dalam kamar mandi.
Warga yang mendengar jeritan Mit tanpa dikomando langsung berdatangan ke dalam rumah. Setelah melihat tubuh MS tergantunng, warga langsung menghubungi pihak kepolisian karena tidak berani menurunkan tubuh korban.
Menurut tetangga korban, setelah korban permisi masuk ke dalam rumahnya, istirnya sempat bercerita kalau korban semalaman tidak bisa tidur.
Korban gelisah dan memegangi pisau saja. Sampai-sampai Mit pun mengaku tidak bisa tidur lantaran takut terjadi apa-apa.
Sementara beredar cerita sesama warga, selama ini korban dikenal memiliki prilaku yang baik dan ramah. Sikap korban mulai berubah menjadi pendiam, setelah beberapa waktu lalu sempat dimintai keterangan oleh pihak kepolisian terkait sepedamotor hilang saat ada acara hajatan di kampung itu.
“Waktu itu, korban bersama warga lain bertindak sebagai petugas parkir. Jadi pas menjaga parkir tidak tahu bagaimana, ada kreta hilang. Jadi korban dimintai keterangan oleh polisi. Mungkin korban merasa tertekan,” kata beberapa warga yang melayat di rumah duka, sembari menambahkan jenazah korban akan dikebumikan, Kamis (17/7) karena masih menunggu kehadiran abang kandung korban yang datang dari Pekanbaru.
Kasat Reskrim Polres Asahan AKP Dian Indra Prabudi ketika dihubungi, membenarkan adanya peristiwa gantung diri itu.
“Benar, dugaannya korban diduga stres. Dan saat dilakukan evakuasi, tidak ada ditemukan tanda-tana tindakan kriminal. Tanda-tanda korban tewas gantung diri, saat dievakusi didapati lidah menjulur keluar,” katanya.
Dia menambahkan, terhadap korban tidak dilakukan otopsi karena keluarga menerima kematian korban yang diyakini melakukan gantung diri, sehingga hanya dilakukan visum.
“Pihak keluarga sudah membuat pernyataan, menerima kematian korban karena gantung diri. Jadi kita hanya mengamankan tali nilon yang digunakan gantung diri sebagai barang bukti,” katanya. (sus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berjudi, Dua Janda Dibekuk
Redaktur : Tim Redaksi