jpnn.com - KUALA LUMPUR – Malaysia Airlines (MAS) benar-benar di ujung tanduk. Setelah tragedi hilangnya pesawat MH370 dan jatuhnya MH17 di Ukraina, maskapai itu hampir bangkrut.
Untuk menghindari kebangkrutan, maskapai nasional pemerintah Malaysia tersebut berencana merumahkan sekitar 6 ribu karyawan. Jumlah itu setara dengan 30 persen dari keseluruhan pegawai yang mencapai 20 ribu orang.
BACA JUGA: Lagi, IS Unggah Video Penggal Kepala
Bukan hanya itu, maskapai yang telah berusia 68 tahun tersebut juga akan mengevaluasi rute-rute penerbangan mereka. Rute yang dianggap tidak terlalu menguntungkan bakal ditiadakan. ’’Malaysia Airlines akan berfokus pada penerbangan regional,’’ ujar Direktur Manajemen Khasanah Azman Mokhtar.
Khazanah Nasional adalah lembaga pendanaan milik pemerintah Malaysia. Lembaga itu telah mengambil alih Malaysia Airlines setelah dua petaka maut terjadi.
BACA JUGA: Absen Kuliah demi Perangi ISIS
Menurut rencana, Khazanah mengucurkan anggaran USD 1,9 miliar untuk diinvestasikan di Malaysia Airlines. Dengan suntikan dana tersbeut, diharapkan maskapai itu bisa kembali berkibar dan mendapat keuntungan lagi setelah tiga tahun. ’’Kombinasi dari langkah-langkah tersebut akan membuat maskapai nasional kami segar kembali,’’ tegas Azman.
Pendapat berbeda dikeluarkan analis penerbangan. Menurut mereka, terlalu awal untuk memprediksi skema itu berhasil. Sebab, saat ini kompetisi di industri penerbangan cukup ketat.
BACA JUGA: Galau, 186 Kru Malaysia Airlines Mundur
Bukan hanya itu, nama Malaysia Airlines juga sudah ternoda. Malaysia Airlines pun telah kehilangan banyak uang karena tragedi yang menimpa dua pesawat milik mereka. (AFP/AP/Reuters/sha/c14/tia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemimpin IMF Jalani Investigasi Korupsi
Redaktur : Tim Redaksi