jpnn.com - NUNUKAN – Beberapa produk pertanian di Kecamatan Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara banyak “dicaplok” Malaysia. Hal itu tak lepas dari kondisi perdagangan di daerah perbatasan.
Semua hasil produksi pertanian di Krayan dibawa ke Malaysia. Di antaranya ialah beras adan dan garam gunung. Pihak Malaysia akan membuka kemasan garam gunung dan beras adan dari Krayan.
BACA JUGA: Lanal Denpasar Santuni 30 Anak Yatim Piatu
Setelah itu, kemasan diganti dengan yang logo Malaysia. Sebab, jika tetap menggunakan kemasan Krayan akan sulit dipasarkan.
“Dengan bebas masyarakat di Malaysia mengganti kemasan hasil produksi pertanian masyarakat Krayan seperti beras adan dan garam gunung,” kata Sekretaris DOB Kabupaten Krayan Helmi di laman Radar Nunukan, Minggu (21/8).
BACA JUGA: Pemenggal Sadis Digerebek Polisi, 1 Tewas, 2 Luka Parah
Menurutnya, garam gunung tidak memiliki hak paten sehingga ketika Malaysia ingin menganti kemasannya tidak banyak yang memprotes. Terkecuali beras adan sudah memiliki sertifikat indikasi geografis sehingga Malaysia tidak bisa mengubah kemasannya.
Namun, hal itu ternyata tetap dilakukan Malaysia. Dia menambahkan, yang menjadi kendala saat ini ialah semua produk yang ada di Kecamatan Krayan dicaplok Malaysia. Hal itu tidak bisa dibendung.
BACA JUGA: 30 Calhaj Punya 2 Kewarganegaraan, Ya Indonesia, Ya Filipina
Sebab, wilayah perbatasan saat ini tidak memiliki pintu masuk yang resmi. Untuk melakukan perdagangan masih berjalan bebas di Krayan tanpa dipungut cukai dan pajak.
“Hasil produksi garam gunung yang banyak ada di Krayan, namun ketika dipasarkan di Malaysia, garam gunung tersebut tidak pernah disebutkan dari Krayan karena pembungkusnya sudah berganti,” ujarnya. (nal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Dasar Polisi Jerat Dua Bule Jadi Tersangka Pembunuh Aipda Wayan Sudarsa
Redaktur : Tim Redaksi