JAKARTA - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) sudah menyiapkan sejumlah negara yang dijadikan alternatif negara penempatan TKI akibat moratorium ke Arab SaudiDiantaranya Malaysia
BACA JUGA: TNI Belum Perlu Dilibatkan Berantas Teroris
Saat ini, kedua negara sedang merampungkan MoU sebelum pencabutan moratorium ke negeri jiran tersebut.Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan, pemilihan Malaysia sebagai negara alternatif karena MoU sudah hampir rampung
"Penempatan TKI ke Malaysia dilakukan dibawah payung MoU Penempatan dan Perlindungan TKI ke Malaysia, baik untuk sektor formal maupun sektor informal (domestic)," terang Muhaimin usai penandatangan MoU dengan Kementerian Pertanian di Jakarta, Selasa (2/8).
Mantan Wakil Ketua DPR ini memperkirakan, MoU dengan Malaysia bakal rampung bulan depan
BACA JUGA: Memburu Bukti Baru dari Komputer Nazar
JTF kini masih membahas beberapa hal krusial seperti persiapan sistem perlindungan dan pola pemberangkan dan penempatan"Kita belum tahu berapa banyak TKI yang gagal berangkat ke Arab Saudi
BACA JUGA: AKBP Mindo Merasa Jadi Korban Konspirasi
Sampai saat ini masih terus dideteksi berapa calon TKI yang ada dipenampungan dan dirumah masing-masingPendataan dilakukan BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI)," beber pria kelahiran Jombang, Jawa Timur ini.Ketua DPP PKB ini memperkirakan, permintaan TKI ke Malaysia setiap tahunnya mencapai 50 ribu orangTapi, karena dilakukan moratorium, negeri menara petronas tersebut kekurangan PLRTPengiriman akan kembali dibuka jika pemerintah Malaysia mengabulkan syarat perlindungan yang lebih terjamin kepada calon TKI
"Pemerintah juga akan mengalihkan ke Singapura, Hongkong, Taiwan, Brunei, Uni Emirat Arab (UEA), Qatar dan negara-negara Asia PasifikPemerintah memang tidak dapat membatasi calon TKI yang ingin ke luar negeri karena bekerja ke luar negeri adalah hak setiap masyarakat," katanya.
Muhaimin mengatakan, Kemenakertrans akan memperketat pengawasan selama moratoriumKemarin, sekitar 4.444 orang calon TKI yang berhasil diamankan tim pemantau dari BNP2TKI di Bandara Soekarno Hatta.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Jasa Penempatan TKI (Apjati) Rusdji Basalamah mengatakan, diperkirkan ada lebih dari 10 ribu TKI yang gagal diberangkatkan ke Arab SaudiKebanyakan yang gagal berangkat ialah yang masih diurus proses dokumennyaNamun untuk TKI yang sudah mendapat visa dan dokumen lainnya sebelum 1 Juli masih terbilang TKI legal yang terjamin keberangkatannya.
Deputi Penempatan BNP2TKI Ade Adam Noch menyatakan, pemerintah memang melarang perekrutan baru TKI ke Saudi namun kalau ada TKI yang sudah bekerja di Saudi lalu mengambil cuti untuk balik ke tanah air dan sudah mempunyai tiket untuk kembali ke sana serta mempunyai majikan resmi yang baik maka mereka boleh kembali ke Saudi.
"Memang agak sulit memantaunya jika ada TKI yang berangkat ke negaratujuan yang tidak ada kebijakan moratorium di sekitar Arab Saudi,karena transportasi melalui jalur darat ke Arab Saudi cukup mudah," katanya(cdl/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembuatan e-KTP Molor 18 Agustus
Redaktur : Tim Redaksi