Maling Kualat, Kepalanya Pecah di Aspal

Selasa, 01 Agustus 2017 – 10:23 WIB
MALING TEWAS. Petugas Polsek Samboja memeriksa mayat Ridwan yang tergeletak di ruas jalan menuju Bukit Bengkirai, Kelurahan Sungai Merdeka pada Minggu (30/7) pagi. Foto: Prokal/JPNN

jpnn.com, KUTAI KARTANEGARA - Ridwan meregang nyawa dengan kondisi yang sangat mengenaskan, Minggu (30/7).

Kepala pria asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu pecah karena beradu dengan aspal.

BACA JUGA: Guru dan Murid Berduaan di Rumah Kosong, Aduuuhh...

Peristiwa itu terjadi di tengah jalan menuju Bukit Bengkirai, Kelurahan Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar).

“Korban (Ridwan) tewas dengan kondisi luka berat di bagian kepala. Diduga kepalanya terbentur saat nekat melompat dari truk yang membawanya ke Kantor Polsek Samboja. Sebab, sebelumnya Ridwan bersama dua rekannya dibekuk warga karena kedapatan mencuri,” kata Kapolres Kukar AKBP Fadillah Zulkarnaen, Senin (31/7).

BACA JUGA: Siswi SMA Dipaksa Beradegan Panas, Menolak, Dibawa ke Semak-Semak

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu bermula ketika Atmawijaya (35), warga Jalan Abul Hasan Samarinda, menonton dangdutan di Kelurahan Sungai Merdeka Samboja, Sabtu (29/7) malam.

Sekitar pukul 23:00 Wita, Atmawijaya bersama temannya bernama Dede dan Yudi meninggalkan lokasi.

BACA JUGA: Awalnya Anggap Anak, Wakil Kepala Sekolah Selingkuh dengan Bendahara

Karena terburu-buru, Atmawijaya lupa membawa tas pinggang yang berisi KTP, STNK, dan dua lembar kartu ATM.

Pria yang bekerja sebagai sopir truk itu kembali ke tempat mereka nongkrong.

Namun, begitu Atmawijaya dan dua rekannya sampai di lokasi, tas itu sudah hilang.

“Atmawijaya kemudian minta bantuan warga setempat untuk mencari. Nah, saat itulah mereka menemukan tiga pria yang dicurigai. Tak lain Ridwan bersama dua rekannya, bernama Bambang dan Arif,” imbuhnya.

Kecurigaan warga tidak keliru. Warga menemukan tas pinggang milik Atmawijaya disembunyikan Ridwan di balik kaus.

Ridwan bersama Bambang dan Arif langsung dibekuk warga. Tangan mereka kemudian diikat.

Setelah itu, mereka dinaikkan ke bak truk yang dikemudikan Atmawijaya untuk diserahkan ke Kantor Polsek Samboja.

Ketika itu, Atmawijaya sendirian mengemudikan truk. Sedangkan Yudi bersama Dede menyusul naik sepeda motor.

Lantaran tertinggal di belakang, Dede dan Yudi baru menemukan truk Atmawijaya di persimpangan jalan masuk ke arah Bukit Bengkirai.

Ketiga pria itu kaget ketika tiba di Pos Polisi Kilometer 38 Samboja ternyata Ridwan, Bambang, dan Arif tak lagi ada di bak truk.

“Saat sampai di Pospol 38, ternyata ketiga terduga pencuri, yakni Ridwan, Bambang dan Arif, sudah raib. Di bak truk pelapor (Atmawijaya) hanya tinggal tali bekas mengikat ketiga pelaku,” imbuhnya.

Nasib Ridwan baru terungkap dini hari itu saat dua petugas keamanan sebuah perusahaan setempat melintas di jalan tersebut.

Dia melihat sosok mayat pria dengan kondisi kepala pecah terbentur aspal jalanan.

"Temuan itu kemudian dilaporkan ke Polsek Samboja. Sebelumnya, kami bawa ke Puskesmas Samboja," tutur Kasi Ops Basarnas Kaltim Kaltara Octa.

Rupanya, saat perjalanan menuju kantor polisi, Ridwan bersama Bambang dan Arif berhasil membuka ikatan.

Setelah itu, mereka melompat dari bak truk yang sedang melaju. Nahas bagi Ridwan.

Kepalanya terbentur badan jalan. Dia langsung meregang nyawa.

Sedangkan temannya, Arif dan Bambang langsung kabur. (idn/beb)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terungkap! Bupati Rita Widyasari Ternyata...


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler