jpnn.com, HULU SUNGAI UTARA - Maling spesialis menyasar masjid dan musala belakangan ini menghebohkan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel.
Sejauh ini, sudah ada satu masjid dan dua langgar Kecamatan Amuntai Tengah dan Haurgading yang kehilangan alat mixer sound dan pengeras suara.
BACA JUGA: Spesialis Maling di Stasiun Gubeng Gagal Ditangkap
Pencurian di rumah ibadah ini memantik kemarahan warga. Bahkan ada yang menuding pelaku ini para penikmat 'Koplo' yang terdesak kebutuhan 'Menjin' Charnophen, sehingga rela mencuri di tempat ibadah.
Rahmadi warga Desa Palimbangan Sari membenarkan bahwa di wilayahnya terjadi pencurian alat langgar pada Sabtu (23/12/2017).
BACA JUGA: Oh, Seperti Ini Tampang Maling Kotak Amal Musala
"Langgar kami Nurul Huda kecurian. Yang hilang alat pengeras masjid. Padahal alat tersebut penting dalam mengingatkan waktu salat telah tiba," kata Madi pada Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group).
Dia tidak habis pikir ada manusia yang nekat melakukan pencurian di tempat ibadah warga. "
BACA JUGA: Maling di Musala Ditangkap, Dipukuli dengan Batu, Lalu Dibakar
Bahkan kasus ini sudah terjadi beberapa kali di akhir tahun ini, buktinya ada juga laporan bahwa di Langgar Riatusshalihin di Kelurahan Kebon Sari juga disasar maling.
Bahkan Masjid Umul Yatma di Desa Sungai Baring di Kecamatan Amuntai Tengah juga kehilangan.
"Kami harapkan ada tindak lanjut dari pihak kepolisian mengusut kasus pencurian alat ibadah ini. Ini sangat meresahkan," pintanya.
Tokoh Masyarakat Haur Gading Munawari, mengecam atas tindakan pelaku yang sangat tercela tersebut.
"Harusnya berinfak, kok malah mencuri. Kami mengutuk, kami warga Palimbangan, Palimbangan Sari dan Gusti, mengutuk keras perbuatan ini. Jika ada informasi silakan lapor segera ke pihak berwajib. Ini harus kerjasama menangkap pelaku," kata Kades Palimbangan tersebut.
Laporan kehilangan alat masjid tersebut juga dibenarkan oleh Camat Haurgading Muhammad Syarif.
"Benar bahwa telah terjadi pencurian alat pengeras suara di wilayahnya. Dan pengurus masjid sudah melakukan pelaporan ke pihak berwajib hari ini," singkat Syarif.
Meski demikian, Kasat Intel Polres HSU Iptu Cece Sudrajat menyampaikan, belum ada laporan warga yang masuk baik lewat SPKT maupun Reskrim Polres HSU.
Meskipun begitu info kasus pencurian dengan mengambil alat pengeras suara masjid maupun musala yang memang unik dan terbilang baru.
"Kasus pencurian di sarana ibadah di HSU sangat langka. Bahkan hampir tidak pernah terjadi. Sebab masyarakat di sini sangat agamis, bahkan langgar hampir ada di setiap RT di daerah ini," ujarnya.
Hendaknya pengurus masjid yang kehilangan alat - alat melaporkan ke aparat yang berwenang.
"Jangan lapor ke Medsos, tapi lapor ke Polres atau Polsek. Sebab tanpa laporan masyarakat kami sulit untuk melakukan pelacakan kasus. Sebab bisa jadi informasi juga hoax (bohong, red)," serunya.
"Untuk informasi kehilangan alat langgar Kecamatan Haugading di tangani oleh Polsek Amuntai Utara, sementara kejadian di wilayah Kecamatan Amuntai Tengah ditangani Polsek Kota," terangnya. (mar)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bergaya Salat di Masjid Ternyata Maling
Redaktur & Reporter : Soetomo