jpnn.com - JOGJA - Pemprov DIJ menawarkan investasi penataan Malioboro ke sejumlah pengusaha Tiongkok. Tawaran itu akan dilakukan saat pameran investasi di Nanning Tiongkok, pada 1 September mendatang.
"Yang paling utama adalah penataan Malioboro dan bandara Kulonprogo," uajar Kabid Kerjasama dan Penanaman Modal (BKPM) Provinsi DIJ Imam Pratadi di sela syuting pembuatan iklan promosi investasi di Titik Nol Kilometer Selasa (20/8).
BACA JUGA: Percepat Bandara Kulonprogo, Pemprov DIJ Bentuk Tim
Menurut Iman ada sejumlah proyek besar pembangunan infrastruktur di DIJ yang akan ditawarkan di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Di luar penataan Malioboro, dan bandara Kulonprogo, ada juga Pelabuhan Tanjung Adikarto, Kulonprogo kawasan industri Piyungan, pariwisata dan pendidikan yang akan ditawarkan.
BACA JUGA: Pusat Sepatu Trowulan Terpuruk
Dikatakan, sudah ada sepuluh orang kaya baru di Tiongkok yang berminat melakukan investasi di bidang industri buku dan tekstil.
Imam mengatakan, seluruh provinsi ikut diundang dalam pameran tersebut. Namun tahun ini, Provinsi DIJ menjadi ikon Indonesia. Ada yang dua hal yang membuat DIJ mendapat posisi tersebut. Pertama karena upah minimum kabupaten dan kota UMK relatif rendah dengan rata-rata Rp 1 juta. Kedua, DIJ dinilai memiliki jaminan stabilitas politik karena adanya penetapan gubernur dan wakil gubernur.
BACA JUGA: Tetapkan Status Siaga Darurat Asap
Staf bidang promosi BKPM Jogja Fernanita menambahkan, rencanya Gubernur DIJ Hamengku Buwono X rencananya bakal terbang ke Tiongkok bersama rombongan yang berjumlah sekitar 50 orang. Dimana 25 di antaranya adalah pengusaha yang berkiprah di DIJ.
Menurutnya, kini sudah ada konsorsium yang melirik penataan Malioboro. "Tapi ini harus paket. Investor tidak akan mau kalau cuma bangun parkir. Misalnya mereka bangun parkir, tapi mereka diberikan hak membangun hotel di daerah PT KAI agar balik modal," kata dia. (hed/kus/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadang Pelarian Napi, Pelabuhan Merak Diperketat
Redaktur : Tim Redaksi