jpnn.com - JAKARTA - Provinsi Maluku harusnya sudah lama merdeka. Namun, kemerdekaan itu bukan untuk memisahkan diri dari NKRI, tapi merdeka dari kemiskinan. Landasan pemikiran itu diidasari oleh laut Maluku ada betaburan 25 Blok Migas (minyak gas), 15 di antaranya sudah dikelola investor asing dan sisanya 10, masih menunggu investor untuk digarap.
“Maluku memiliki 25 Blok Migas dari kandungan laut. Mestinya kekayaan tersebut bisa memerdekakan Maluku dari kemiskinan dan mengubahnya menjadi daerah yang maju dan sejahtera," kata Direktur Archipelago Solidarity (Arso) Foundation, Engelina Pattiasina, Maluku dalam keterangan persnya, Senin (10/8).
Diingatkan Engelina, UUD 1945 dengan jelas mengamanatkan bahwa rakyat berhak menikmati kekayaan dari daerah yang dihasilkannya. "Maluku dengan potensi kekayaan Migas, ikan dan rempah, seharusnya bisa merasakan dan sejahtera dengan kekayaan alamnya, tidak miskin seperti saat ini. Karena itu, untuk menyongsong HUT ke-70 RI ini, pemerintah patut memberikan otonomi khusus (Otsus) kelautan dengan kewenangan mengelola potensi laut. Karena provinsi ini 90 persen lebih adalah laut,”tandasnya.
BACA JUGA: Bakesbangpol DKI Dianggap Kurang Mengawasi Ormas
Dalam rilis yang sama, Ketua Bidang Polkam Forum Perjuangan Kebangsaan Maluku (FPKM) Amir Hamzah, menambahkan agar Otsus Kelautan diberikan dengan kewenangan asimetris, yakni kewenangan bagi Maluku untuk mengelola kekayaan lautnya, sebab tanpa kewenangan pengelolaan laut, Maluku akan tetap miskin mengingat wilayah daratannya kurang dari 10 persen .
Sementara praktisi Migas asal Maluku Boetje Balthazar, menjelaskan dari 25 Blok Migas tersebut, salah satu yang potensinya sangat besar adalah Blok Masela yang terletak di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
“Di Blok Masela ini ada 10 sumur, jika semuanya berproduksi 1-2 tahun lagi, akan menghasilkan 7,5 juta kubik fit gas per tahun. Belum lagi kandungan minyaknya. Jadi sangat luar biasa," jelas Balthazar.
BACA JUGA: Kades Diingatkan Jangan Korupsi Dana Desa
Dia tambahkan, adapun 15 Blok Migas Maluku yang sudah dikelola asing adalah Blok Amborip VI, Blok Arafura Sea, Blok Aru Trough, Blok Aru, Blok West Aru I, Blok West Aru II, Blok South East Seram, Blok Kuwama, Blok East Bula, Blok Seram Kode 1/05. Blok Seram (non Bula), Blok Bula, Blok Masela, Blok Babar Selaru, dan Blok Offshore, Pulau Moa Selatan.
"Sedangkan 10 Blok Migas yang kini sedang ditawarkan kepada investor asing adalah Blok South Aru, Blok North Masela, Blok West Abadi, Blok Tatihu, Blok Arafura Sea II, Blok Aru Trouhg II, Blok South Aru, Blok Yamdena, Blok Sermata, Blok South East Palung Aru," pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA JUGA: Angkat Potensi Bahari, Acara Arung Budaya Nusantara Digelar
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendikbud Lega, RUU Kebudayaan Masuk Prolegnas 2015
Redaktur : Tim Redaksi